Cuaca Buruk Bayangi Jelang Libur Idul Adha, Situ Cangkuang di Garut Alami Penurunan Jumlah Wisatawan

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 24 Mei 2025 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_0

Oplus_0

Garut,Nusaharianmedia.com – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, suasana kawasan wisata Situ Cangkuang di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, terpantau lebih sepi dari biasanya. Kepala UPT Pariwisata Situ Cangkuang, Ate Susanto, S.T., M.T., menyatakan bahwa sejak awal bulan Mei 2025, angka kunjungan wisatawan mengalami penurunan signifikan akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Dalam wawancara yang dilakukan di kantornya pada Sabtu (24/5/2025), Ate mengungkapkan bahwa curah hujan tinggi yang melanda wilayah Garut dalam beberapa pekan terakhir menjadi penyebab utama menurunnya minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata alam terbuka seperti Situ Cangkuang.

“Sejak awal bulan, hujan turun hampir setiap hari. Situasi ini membuat banyak calon wisatawan membatalkan atau menunda rencana berkunjung. Apalagi, destinasi ini berbasis alam terbuka, sehingga pengunjung sangat bergantung pada cuaca,” ujarnya. Sabtu, (24/05/2025).

Persiapan Tetap Dilakukan Meski Pengunjung Sepi

Meskipun kondisi pengunjung cenderung sepi, pihak UPT Pariwisata Situ Cangkuang tidak mengendurkan kesiapsiagaan. Mereka tetap menjalankan langkah-langkah antisipatif menghadapi kemungkinan lonjakan pengunjung secara mendadak, terutama saat hari libur nasional dan akhir pekan menjelang Idul Adha.

“Kami tetap siaga. Tidak menutup kemungkinan jumlah pengunjung akan meningkat drastis jika cuaca tiba-tiba membaik. Oleh karena itu, seluruh fasilitas kami pastikan dalam kondisi prima,” ujar Ate.

Pihaknya telah menyiagakan personel kebersihan, melakukan pemeriksaan berkala terhadap rakit penyeberangan, fasilitas toilet umum, tempat istirahat, hingga ruang informasi. Koordinasi juga dilakukan dengan aparat keamanan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan wisatawan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pengunjung yang datang tetap mendapat pelayanan terbaik, meski dalam kondisi kunjungan rendah,” tambahnya.

Wisata Budaya Kaya Nilai, Perlu Sentuhan Promosi Digital

Situ Cangkuang dikenal luas sebagai destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan sejarah dan budaya. Di tengah danau yang menjadi pusat kawasan ini berdiri Candi Cangkuang, sebuah peninggalan budaya Sunda klasik yang masih terjaga.

Candi ini, bersama dengan nuansa kampung adat di sekitarnya, menjadi daya tarik edukatif dan spiritual yang selama ini banyak dimanfaatkan untuk wisata keluarga dan kunjungan pelajar. Namun demikian, perubahan gaya wisata masyarakat, serta terbatasnya promosi digital, dinilai menjadi faktor lain yang turut mempengaruhi rendahnya jumlah pengunjung.

“Kami melihat bahwa masyarakat kini lebih sering mencari informasi wisata melalui media sosial dan platform digital. Sayangnya, promosi Situ Cangkuang di ruang digital masih sangat terbatas,” ungkap Ate.

Ia berharap ke depan ada dorongan lebih kuat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Garut dalam mendorong strategi pemasaran digital, baik melalui kerja sama dengan influencer pariwisata, pembuatan konten visual berkualitas, maupun integrasi ke dalam platform reservasi wisata berbasis aplikasi.

Optimisme Sambut Libur Sekolah dan Akhir Tahun

Meski suasana menjelang Idul Adha belum begitu menggembirakan, pihak pengelola Situ Cangkuang tidak kehilangan harapan. Mereka menargetkan momentum libur sekolah pertengahan tahun serta libur akhir tahun 2025 sebagai momen kebangkitan kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut.

“Kami tetap optimis. Ketika cuaca mulai membaik dan masyarakat memiliki ruang lebih untuk bepergian, Situ Cangkuang akan kembali ramai. Ini adalah ikon wisata Garut yang harus terus dijaga eksistensinya,” kata Ate.

Sebagai penutup, ia menekankan pentingnya sinergi antara pengelola, pemerintah daerah, pelaku UMKM lokal, dan media dalam mendukung revitalisasi sektor pariwisata Garut secara umum, serta Situ Cangkuang secara khusus.

“Situ Cangkuang bukan hanya aset wisata, tapi juga cermin budaya dan sejarah Garut. Kita semua punya tanggung jawab untuk merawat dan mempromosikannya agar tetap relevan di tengah zaman yang terus berubah,” tutupnya. (Red)
Baca Juga :  "Pembangunan yang Dikhianati": Aktivis Muda Iwan Setiawan, Ungkap Permainan BankeDes di Garut

Berita Terkait

Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis
Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa
Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga
Dedi Rudiana, Kepala Desa yang Menginspirasi: Masyarakat Cikelet Nobatkan Kades Cigadog sebagai Teladan Kepemimpinan
Pemdes Situsari Gelar Pencermatan RPJMDes dan Evaluasi RKPDes 2025: Landasan Strategis Menuju Pembangunan Desa yang Lebih Responsif dan Terarah
Longsor Tutup Jalan Utama di Banjarwangi,Polsek dan Warga Kerja Keras Bersihkan Material
Kapolres Garut Berikan Santunan untuk Korban Longsor Cipongpok, Tinjau Langsung Lokasi Bencana
Tragis di Tengah Hujan Deras: Polsek Banjarwangi Evakuasi Korban Longsor di Tanjungjaya
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:34 WIB

Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:50 WIB

Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:26 WIB

Dedi Rudiana, Kepala Desa yang Menginspirasi: Masyarakat Cikelet Nobatkan Kades Cigadog sebagai Teladan Kepemimpinan

Senin, 4 Agustus 2025 - 11:39 WIB

Pemdes Situsari Gelar Pencermatan RPJMDes dan Evaluasi RKPDes 2025: Landasan Strategis Menuju Pembangunan Desa yang Lebih Responsif dan Terarah

Berita Terbaru