Ketimpangan Kebahagiaan : Tatkala yang Kaya Raya Mengeluh, Tapi yang Miskin Justru Slalu Bersyukur

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 2 April 2025 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131104

Oplus_131104

(Oleh: Diki Kusdian)

Ironi kehidupan terus berulang: para miliarder, pejabat, dan mereka yang bergelimang harta justru kerap mengeluhkan hidup. Mereka merasa Lebaran kurang meriah, bisnis tak semenarik dulu, atau investasi mereka tak berkembang sesuai ekspektasi.

Sementara itu, orang-orang dengan keterbatasan ekonomi justru lebih mudah menemukan alasan untuk bersyukur. Mengapa bisa demikian?

Jawabannya terletak pada cara pandang terhadap kehidupan. Orang kaya terbiasa dengan kemewahan dan kenyamanan, sehingga sedikit saja terjadi penurunan standar, mereka merasa ada yang hilang.

Namun sebaliknya, orang miskin yang sudah akrab dengan keterbatasan akan menganggap hal-hal kecil sebagai anugerah besar.

Kebahagiaan bagi mereka yang berlimpah materi sering kali bergantung pada kepemilikan,mobil mewah, rumah megah, liburan eksklusif, atau makanan mahal. Jika harapan ini tak terpenuhi, kekecewaan mudah muncul. Di sisi lain, orang miskin lebih fokus pada hal-hal mendasar.

Sedangkan bagi orang miskin, bisa makan hari ini, memiliki tempat berteduh, dan berkumpul dengan keluarga sudah cukup membuat mereka merasa bahagia.

Ketimpangan ini mencerminkan bahwa kebahagiaan si kaya sering kali rapuh karena selalu ada standar baru yang harus dipenuhi. Sedangkan kebahagiaan si miskin lebih tahan banting karena mereka terbiasa dengan hidup yang sederhana.

Mungkin, orang kaya perlu belajar dari orang miskin, belajar untuk menikmati kesederhanaan, bersyukur tanpa harus memiliki segalanya, dan yang lebih penting, belajar untuk berbagi. Sebab, kebahagiaan sejati bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa mampu kita menghargai apa yang sudah ada.

Baca Juga :  Jalan Proklamasi Gelap dan Rusak,Warga Soroti Kontras Antara Slogan yang Jauh dari Kenyataan

Berita Terkait

Sambut Camat Baru, APDESI Dorong Kolaborasi Harmonis Demi Percepatan Pembangunan
Ketua Umum DPP GAPERMAS Soroti Dinas Pendidikan, Diduga Lindungi PKBM Fiktif di Garut
37 Pejabat Administrator Dilantik: Camat dan Sekretaris Kecamatan Resmi Mendapatkan Jabatan Baru
Sepak Bola Garut Cetak Sejarah, Putra-Putri Tembus Babak Utama Porprov 2026
Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis
Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa
Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga
Dedi Rudiana, Kepala Desa yang Menginspirasi: Masyarakat Cikelet Nobatkan Kades Cigadog sebagai Teladan Kepemimpinan
Berita ini 15 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 22 September 2025 - 13:55 WIB

Sambut Camat Baru, APDESI Dorong Kolaborasi Harmonis Demi Percepatan Pembangunan

Sabtu, 20 September 2025 - 11:54 WIB

Ketua Umum DPP GAPERMAS Soroti Dinas Pendidikan, Diduga Lindungi PKBM Fiktif di Garut

Jumat, 19 September 2025 - 12:15 WIB

37 Pejabat Administrator Dilantik: Camat dan Sekretaris Kecamatan Resmi Mendapatkan Jabatan Baru

Selasa, 16 September 2025 - 23:55 WIB

Sepak Bola Garut Cetak Sejarah, Putra-Putri Tembus Babak Utama Porprov 2026

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:34 WIB

Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis

Berita Terbaru