Semua Akan Kita Tinggalkan: Jadi, Apa yang Harus Dibanggakan?

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 11 April 2025 - 22:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Garut Opini, Nusaharianmedia.com – Dalam perjalanan hidup yang serba cepat dan penuh kompetisi ini, manusia sering terjebak dalam perlombaan tanpa ujung: mengejar jabatan, menimbun kekayaan, mendambakan popularitas, bahkan tak segan menindas demi sebuah pengakuan.

Kita memamerkan apa yang kita miliki seolah hidup adalah tentang siapa yang paling hebat, siapa yang paling kaya, dan siapa yang paling berkuasa. Tapi mari kita berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri: Semua ini akan kita bawa ke mana?

Tak peduli sehebat apapun kita hari ini, sehebat apapun pencapaian yang kita raih, kenyataannya satu: semua akan kita tinggalkan.

Sementara, ketika maut datang menjemput, tidak ada satu pun harta, gelar, jabatan, atau popularitas yang bisa kita bawa. Yang tinggal hanyalah nama, rekam jejak, dan ingatan orang lain tentang siapa kita semasa hidup.

Lalu, apa yang sebetulnya pantas dibanggakan?

Apakah kekayaan yang bisa lenyap dalam semalam? Atau keberanian yang kadang disalahgunakan menjadi arogansi? Atau mungkin pencapaian-pencapaian duniawi yang sebenarnya rapuh, karena hanya menempel, bukan melekat?

Kita hidup dalam dunia yang penuh ilusi prestise. Banyak yang mengejar kehormatan, tapi lupa pada kehormatan sejati: yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Banyak yang bangga karena bisa menundukkan orang lain, padahal lupa bahwa menundukkan ego jauh lebih sulit dan mulia. Banyak pula yang merasa paling tinggi, padahal di atas langit, selalu ada langit.

Ungkapan “di atas langit masih ada langit” bukan sekadar peringatan, tapi sebuah pengingat abadi bahwa tak ada alasan untuk menyombongkan diri. Karena selalu ada yang lebih dari kita, entah dalam bentuk kemampuan, pengalaman, atau kebaikan hati.

Perlu kita ketahui, hidup adalah tentang keseimbangan antara pencapaian dan kerendahan hati.

Bukan berarti kita tidak boleh memiliki cita-cita tinggi atau hidup dengan penuh semangat meraih keberhasilan. Bukan. Justru sebaliknya, kita dianjurkan untuk bekerja keras, berkarya, dan mencapai yang terbaik dalam hidup.

Namun, yang perlu kita jaga adalah bagaimana kita menyikapi pencapaian itu—apakah menjadikannya sumber inspirasi atau justru alat untuk merendahkan orang lain?

Karena sejatinya, yang akan abadi bukanlah apa yang kita miliki, tetapi apa yang kita berikan. Kebaikan, keikhlasan, ketulusan, itulah warisan sesungguhnya.

Kita mungkin dilupakan karena jabatan kita telah digantikan, atau karena harta kita telah habis dibagi, tetapi kita akan dikenang karena cara kita memperlakukan orang lain, karena nilai-nilai yang kita tanamkan dalam kehidupan.

Jadi, sekali lagi, apa yang harus kita banggakan?

Banggalah jika kita bisa menolong tanpa pamrih. Banggalah jika kita bisa memaafkan meski tersakiti. Banggalah jika kita bisa tetap rendah hati saat berada di puncak.

Karena hanya dengan itulah kita benar-benar menjadi manusia, bukan sekadar makhluk yang sibuk memburu dunia yang pada akhirnya akan kita tinggalkan. (Penulis: DiKi)

Baca Juga :  Bencana di Tanah Sendiri : Ketika Pembiaran Tambang Ilegal dan Perusakan Lingkungan, Ini Berakibat Menghancurkan Hidup Rakyat

Berita Terkait

Diam Tapi Berdampak: Iwan Setiawan,ASN Kesbangpol Garut yang Mengabdi dengan Sunyi dan Penuh Arti
“Merawat Indonesia dari Desa”: Dialog Kerukunan Umat Beragama Jadi Fondasi Harmoni dan Ketahanan Sosial
Jaga Keamanan, Polsek Samarang Laksanakan Patroli Siskamling di Tiga Wilayah
Gema PS Garut Tinjau Zona Edu Wisata Pananjung: Pastikan Kepastian Batas Kelola dan Sinergi Antar Kelompok
Dua Tersangka Pengeroyokan Diamankan, Polres Garut Tegas Tindak Pelaku Kekerasan
Polres Garut Ungkap Peredaran Ekstasi dan Ganja,Dua Pelaku Ditangkap Polisi di Kadungoran
Polsek Wanaraja Gelar Gatur Pagi,Pastikan Keamanan Jalur Sekolah dan Pasar
Cafe 10,2 Hadirkan Harapan Baru Bagi Ekonomi Kreatif Garut: Suprih Roziqiin Apresiasi Anak Muda dan Peran Strategis Kapolres dalam Menjaga Iklim Usaha
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 16:34 WIB

Diam Tapi Berdampak: Iwan Setiawan,ASN Kesbangpol Garut yang Mengabdi dengan Sunyi dan Penuh Arti

Rabu, 9 Juli 2025 - 15:03 WIB

“Merawat Indonesia dari Desa”: Dialog Kerukunan Umat Beragama Jadi Fondasi Harmoni dan Ketahanan Sosial

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:08 WIB

Jaga Keamanan, Polsek Samarang Laksanakan Patroli Siskamling di Tiga Wilayah

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:50 WIB

Gema PS Garut Tinjau Zona Edu Wisata Pananjung: Pastikan Kepastian Batas Kelola dan Sinergi Antar Kelompok

Rabu, 9 Juli 2025 - 11:22 WIB

Dua Tersangka Pengeroyokan Diamankan, Polres Garut Tegas Tindak Pelaku Kekerasan

Berita Terbaru