Nusaharianmedia.com — Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Garut menggelar Konferensi Pimpinan Daerah (Konpida) Pra Musyawarah Daerah (Musyda) XXII di Gedung Dakwah Muhammadiyah Garut, Sabtu (11/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran pelajar Muhammadiyah sebagai generasi penerus bangsa yang berjiwa pemimpin, berkarakter, dan berwawasan kebangsaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Garut, Dr. Agus Rahmah Nugraha, M.Ag., M.Pd., serta Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus Ketua LPCRPM PDM Garut, H. Ahab Sihabudin, S.H.I., yang juga menjadi narasumber utama.
Dalam pemaparannya, Ahab Sihabudin menekankan pentingnya pendidikan demokrasi bagi pelajar agar mampu memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara sejak dini.
“Pelajar harus berani tampil dan berperan aktif dalam ruang-ruang sosial, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Demokrasi bukan hanya soal politik, tapi tentang tanggung jawab dan partisipasi aktif dalam membangun bangsa,” ujarnya di hadapan peserta forum.
Ahab menilai, Konpida memiliki nilai strategis yang bahkan lebih tinggi dibandingkan Musyda, karena forum inilah tempat arah dan karakter kepemimpinan kader muda IPM ditempa serta diproyeksikan untuk masa depan bangsa.
“Konpida ini lebih utama sebetulnya dibandingkan dengan Musyda, karena dari sinilah lahir arah dan gagasan besar kader pelajar Muhammadiyah,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa Muhammadiyah memiliki DNA kepemimpinan nasional yang sudah terbukti sejak masa perjuangan kemerdekaan.
“Kalau tanpa Muhammadiyah, mungkin kemerdekaan ini prematur. Karena sebagian besar pemimpinnya berasal dari Muhammadiyah,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PDM Garut Dr. Agus Rahmah Nugraha menjelaskan bahwa Konpida merupakan forum musyawarah penting sebelum terselenggaranya Musyda.
“Kegiatan hari ini adalah Konpida Pra Musyda IPM Kabupaten Garut, musyawarah sebelum terselenggaranya musyawarah tertinggi. Kalau di IPM namanya Konpida, sedangkan di Muhammadiyah namanya Muspimda. Jadi kegiatan hari ini merumuskan hal-hal yang akan digunakan di Musyda nanti,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Musyda adalah tahap eksekusi, sedangkan Konpida menjadi ruang perumusan arah gerakan, tata tertib, dan penentuan calon formatur kepemimpinan IPM Garut.
“Harapan saya, meski mereka hari ini masih pelajar, tetapi ke depan adalah calon pemimpin yang visioner dan siap berkolaborasi dengan berbagai kekuatan. Mereka sedang berlatih menjadi pemimpin yang melayani,” ujarnya.
Agus pun berpesan agar seluruh kader IPM menjaga persatuan dan kebersamaan, karena hal itu menjadi kunci kekuatan organisasi.
“Lakukan dengan serius dan penuh keyakinan. Potensi kita banyak, tinggal bersatu dan menjadikannya kekuatan bersama tanpa berpikir untuk terpecah belah. Persatuan itu yang menguatkan kita semua,” tandasnya.
Rangkaian dan Teknis Pelaksanaan
Ketua PD IPM Kabupaten Garut, Dwi Azhar Ramdani, menjelaskan bahwa Konpida Pra Musyda merupakan bagian penting dari mekanisme organisasi yang diatur dalam AD/ART IPM.
“Penentuan isu-isu strategis dan arah gerakan IPM sebenarnya ditentukan hari ini. Konpida juga menetapkan calon formatur tetap, tata tertib pemilihan, serta pembahasan teknis Musyda XXII IPM Garut yang akan digelar pada 18 Oktober 2025,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Konpida Pra Musyda XXII, Hilmi Muhamad Sani, menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi kader-kader terbaik IPM Garut untuk melanjutkan estafet perjuangan organisasi.
“Setelah kemarin kami menjaring bakal calon formatur, hari ini dilakukan penetapan. Dari 21 calon yang terjaring, ada seleksi administrasi dan rekomendasi dari pimpinan cabang untuk menentukan siapa yang layak maju di Musyda nanti,” jelasnya.
Hilmi menambahkan, Konpida kali ini diikuti oleh perwakilan dari 19 cabang IPM se-Kabupaten Garut, dengan semangat pemerataan dan keterwakilan seluruh daerah.
“Alhamdulillah semua cabang terwakili. Bahkan tahun ini ada peningkatan persyaratan, seperti kelengkapan administrasi, surat mandat, serta tambahan kriteria bahwa calon formatur harus hafal Al-Qur’an minimal satu juz,” ungkapnya.
Kaderisasi Menuju Pelajar Berkemajuan
Suasana Konpida Pra Musyda XXII berlangsung penuh semangat, dialogis, dan kekeluargaan.
Forum interaktif ini memberi ruang bagi para pelajar Muhammadiyah untuk menyampaikan gagasan kreatif dalam membangun peradaban Islam berkemajuan.
Melalui kegiatan ini, IPM Garut menegaskan komitmennya melahirkan kader umat dan kader bangsa yang unggul secara intelektual, tangguh secara moral, dan kokoh secara spiritual — menjadi pelajar berkarakter, berakhlak, serta siap menghadapi tantangan zaman.
(Hil)