Nusaharianmedia.com 12/08/2025 Upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah terus digalakkan. Korwil Bidang Pendidikan Karangpawitan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat SD pada Selasa (12/8/2025) dengan tema “Ngamumule Basa Indung, Ngariksa Warisan Karuhun”.
Festival ini menjadi ajang bagi siswa sekolah dasar untuk mengenal, mencintai, dan menggunakan bahasa Sunda melalui berbagai karya lisan maupun tulisan. Dalam sambutannya, ketua panitia Dr. H. Jujun Junaedi, M.Pd., berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap bahasa ibu sekaligus memperkuat identitas budaya daerah.
Beragam lomba digelar, mulai dari biantara (pidato), sajak, pupuh, ngabodor (stand-up humor berbahasa Sunda), carpon (cerpen), nulis aksara Sunda, hingga ngadongeng (mendongeng). Tahun ini jumlah peserta meningkat menjadi 335 siswa dari seluruh sekolah di Kecamatan Karangpawitan, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Peserta berasal dari kelas 3–5 SD dengan kategori terpisah putra dan putri.
Erni Koesmawati, S.Pd., Selaku sekertaris perlombaan menegaskan bahwa FTBI bukan sekadar lomba, tetapi juga tolok ukur sejauh mana program pelestarian bahasa daerah diterapkan di sekolah. Para kepala sekolah mengirimkan pamilon (peserta lomba) untuk setiap cabang, sekaligus memberi dukungan penuh terhadap pelestarian bahasa Sunda.
“Harapan kami, guru bisa lebih konsisten mengajarkan bahasa ibu bukan hanya untuk lomba, tapi juga untuk keseharian siswa. Semoga pemenang tingkat kecamatan dapat melaju ke tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional,” ujar Erni.
Penyelenggara optimistis FTBI menjadi langkah nyata menjaga nilai luhur dan kearifan lokal di tengah derasnya arus globalisasi, agar warisan budaya Sunda tetap hidup di hati generasi penerus. (Hilman)