Nusaharianmedia.com — Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung resmi berakhir dengan acara perpisahan yang digelar di Aula Desa Suci, Jumat (22/08/2025). Acara ini dihadiri oleh pembimbing KKN dari universitas, perangkat desa, perwakilan BPD, Kabid Puskesmas Cempaka, ketua RW, kader PKK, hingga kader Posyandu Desa Suci.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Suci, Dian Rusdianto, S.Pt., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah mengabdi selama satu bulan penuh.
“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi dan dedikasi yang diberikan mahasiswa KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam membangun Desa Suci. Kehadiran kalian memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” ujar Dian.
Yang menarik, mayoritas mahasiswa KKN ini berasal dari Kabupaten Garut sendiri. Hal tersebut menjadikan kegiatan pengabdian ini sebagai momentum penting, karena mereka dapat kembali berkontribusi untuk desa dan daerah asalnya.
“Alhamdulillah, mahasiswa UIN yang mayoritas berasal dari Garut bisa kembali memberikan kontribusi ke masyarakat melalui KKN. Mereka hadir di desa bukan hanya untuk belajar, tetapi juga mengabdi dan memberikan manfaat nyata,” tambahnya.
Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa berkolaborasi dengan pemerintah desa, Puskesmas, dan masyarakat setempat. Program yang dijalankan meliputi edukasi di sekolah-sekolah, penyuluhan kesehatan bersama Puskesmas Cempaka, pengelolaan lingkungan seperti sampah, hingga pembinaan pelaku UMKM.
Salah satu inovasi menarik lahir dari program ini, yakni pemanfaatan minyak jelantah yang diolah menjadi produk bermanfaat seperti aromaterapi. Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam meningkatkan nilai tambah limbah rumah tangga.
Sebanyak 45 mahasiswa terlibat dalam KKN ini, yang dibagi ke dalam tiga kelompok di tiga dusun. Setiap kelompok menyusun program kerja sesuai kebutuhan masyarakat setempat.
Dian menambahkan, mahasiswa merupakan mitra strategis Pemerintah Kabupaten Garut dalam membangun desa.
“Harapan kami, pengalaman KKN di Desa Suci bisa menjadi bekal ketika mereka benar-benar terjun ke masyarakat. Semoga kontribusi dan ide-ide kreatif mahasiswa membantu pembangunan desa sekaligus memberikan kesan positif di hati warga,” pungkasnya. (Red)