Kegiatan yang berlangsung di Hotel Harmoni, Garut, ini diikuti oleh 1.188 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa FIP UPI, serta guru dan tenaga kependidikan dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA/sederajat. Program ini mengusung semangat kolaboratif dan inklusif untuk menjembatani transformasi pendidikan melalui integrasi teknologi, kurikulum, dan pendekatan pedagogi modern.
Momentum Sinergi Akademik dan Pemerintah Daerah
Acara dibuka secara resmi dengan seremoni pembukaan yang mempertemukan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai lini. Hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, H. Asep Wawan Budiman, M.Pd., yang menyampaikan arah pembangunan pendidikan daerah serta tantangan yang tengah dihadapi.
Dalam sambutannya, Asep Wawan mengungkap bahwa saat ini Kabupaten Garut memiliki 2.550 satuan PAUD, 1.540 SD, dan 417 SMP. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai jalan utama mencapai target pembangunan daerah.
Di sisi lain,salah satu indikator penting yang dikejar adalah peningkatan rata-rata lama sekolah dari 7,85 tahun menjadi 12,17 tahun dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan.
“Kualitas guru menjadi penentu utama keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, program yang dibawa oleh FIP UPI ini sangat strategis dalam mendukung peningkatan kapasitas SDM pendidikan di Garut,” ujarnya. Rabu, (16/07/2025).
MoA FIP UPI dan Disdik Garut: Komitmen Bersama untuk Transformasi
Seremoni pembukaan juga ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara FIP UPI dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Sementara,penandatanganan dilakukan sebagai simbol komitmen kedua belah pihak dalam mengembangkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya pendidikan berbasis inovasi.
Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan, dan Sistem Informasi UPI, Prof. Dr. H. Agus Rahayu, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Menurutnya, program PkM bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan bentuk kontribusi konkret UPI sebagai universitas pelopor dalam menciptakan perubahan sistemik di dunia pendidikan.
“Kami tidak hanya datang untuk berbagi ilmu, tetapi juga untuk membangun bersama. Kolaborasi ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan intelektual kami untuk ikut memperkuat fondasi pendidikan nasional, khususnya di daerah-daerah dengan potensi besar seperti Garut,” jelas Prof. Agus.
Seminar Nasional: Deep Learning sebagai Pilar Kurikulum Masa Depan
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah seminar pendidikan nasional yang menghadirkan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran dari Kemendikbudristek, Dr. Laksmi Dewi, M.Pd., sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Dr. Laksmi menjelaskan arah pengembangan kurikulum nasional yang kini tengah bersiap untuk mengadopsi pendekatan deep learning secara menyeluruh di tahun ajaran mendatang.
Menurutnya, perubahan kurikulum tidak dilakukan secara instan, melainkan melalui evaluasi sistemik terhadap tata kelola pendidikan saat ini. Penerapan deep learning bukan sekadar mengganti metode belajar, tetapi mengubah paradigma pembelajaran itu sendiri dari yang berorientasi pada hasil menjadi pembelajaran yang bermakna dan reflektif.
“Deep learning menekankan pemahaman konseptual, berpikir kritis, kreativitas, serta kemampuan memecahkan masalah nyata. Ini sangat relevan dengan kebutuhan zaman yang terus berubah,” tegas Dr. Laksmi.
Dia juga menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut era baru pendidikan, Profil Pelajar Pancasila akan mengalami penguatan dengan menambah dua dimensi baru dari enam menjadi delapan dimensi. Tujuannya adalah untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara emosional, adaptif terhadap perubahan, dan memiliki semangat kolaborasi serta kepedulian sosial tinggi.
Menyentuh Hulu Sistem Pendidikan
Program PkM FIP UPI di Kabupaten Garut ini bukan hanya menjadi wahana pelatihan teknis, melainkan juga upaya strategis menyentuh hulu sistem pendidikan melalui pembaruan cara pandang, pembinaan profesionalisme tenaga pengajar, serta memperkuat jejaring kolaborasi pendidikan antara pusat dan daerah.
Selama dua hari, peserta mendapatkan sesi interaktif, lokakarya, dan diskusi mendalam mengenai desain kurikulum, implementasi deep learning, serta strategi pengembangan sekolah berbasis komunitas. Respons dari para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terutama dalam menyongsong kebijakan kurikulum baru yang akan diberlakukan dalam waktu dekat.
Membangun Pendidikan Berbasis Kolaborasi dan Inovasi
Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi upaya membangun pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada kuantitas, tetapi juga kualitas. Sinergi antara UPI dan Pemkab Garut membuktikan bahwa perubahan pendidikan hanya dapat terjadi jika seluruh elemen terlibat secara aktif dan memiliki visi yang sama.
Dengan pendekatan deep learning yang mulai diperkenalkan secara sistematis, pendidikan di Kabupaten Garut diharapkan mampu melahirkan generasi yang unggul, berdaya saing global, dan tetap berakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa. (Red)







