KKN UNINUS Kelompok 21 Ikut Lestarikan Tradisional Hajat Lembur di Kampung Sukarius Cibunar

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 7 Mei 2025 - 10:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumedang,Nusaharianmedia.com –
Mahasiswa KKN UNINUS Kelompok 21 turut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan adat budaya Hajat Lembur atau Hajat Buruan di Kampung Sukabirus, Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Kehadiran mereka bukan sekadar bentuk partisipasi, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan pembelajaran langsung terhadap kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Hajat Lembur atau dikenal juga sebagai Hajat Buruan dan Hajat Pamenggel, merupakan ritual syukuran tahunan masyarakat Sukabirus yang digelar pada bulan Hapit. Tradisi ini mengandung makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta doa agar warga kampung dijauhkan dari marabahaya, penyakit, bencana, maupun gangguan mistis.

Menurut Abah Odi, sesepuh sekaligus tokoh adat yang setiap tahun memimpin acara ini, Hajat Lembur bukan sekadar ritual kosong, tetapi merupakan warisan yang penuh makna.

“Tradisi Hajat Lembur, Hajat Buruan, atau Hajat Pamenggel ini sudah berlangsung secara turun-temurun di Sukabirus. Kami sebagai generasi penerus memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan melanjutkan adat budaya ini. Dalam kegiatan ini, kita memanjatkan syukur kepada Tuhan serta memohon perlindungan dari bala, baik yang bersifat lahir maupun batin,” ujar Abah Odi.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan Hajat Lembur kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena faktor cuaca. Biasanya, acara digelar di pekarangan rumah warga.

Namun, karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, acara dialihkan ke teras salah satu rumah warga agar tetap bisa berlangsung dengan khidmat. Meski demikian, Abah Odi memastikan bahwa perubahan tempat tidak mengurangi makna dan kesakralan acara.

Deni Suhendi, Kepala Dusun Wilayah 1 Desa Cibunar, memberikan penjelasan lebih jauh mengenai sejarah dan makna dari ritual ini.

“Setiap tahun di bulan Hapit, masyarakat Sukabirus selalu melaksanakan Hajat Lembur atau Hajat Buruan. Ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas keselamatan, keberkahan, serta penjagaan kampung dari segala sesuatu yang tidak diinginkan, mulai dari bencana alam, wabah penyakit, hingga gangguan gaib.

Tradisi ini bukan hanya soal adat, tetapi juga soal kebersamaan, gotong royong, dan ikatan sosial antarwarga,” ungkap Deni.

Lebih dari sekadar acara ritual, Hajat Lembur menjadi ajang memperkuat tali silaturahmi antarwarga. Semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua, turut ambil bagian dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Tak hanya itu, kedatangan mahasiswa KKN UNINUS Kelompok 21 membawa suasana baru sekaligus menjadi kesempatan bagi mereka untuk belajar langsung tentang kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat pedesaan.

Perwakilan mahasiswa KKN UNINUS Kelompok 21 menyampaikan kesan mereka atas pengalaman berharga ini.
“Kami sangat bersyukur bisa ikut terlibat dalam kegiatan seperti ini. Sebagai mahasiswa, kami banyak belajar dari masyarakat tentang arti kebersamaan, makna syukur, dan bagaimana menjaga warisan budaya leluhur. Ini pengalaman yang tidak kami dapatkan di bangku kuliah,” ujar salah satu mahasiswa peserta KKN.

Kegiatan Hajat Lembur kali ini berlangsung sederhana namun penuh makna. Acara diisi dengan doa bersama, penyampaian wejangan dari para sesepuh, serta makan bersama sebagai simbol kebersamaan.

Sementara, warga berharap tradisi ini akan terus berlangsung dan diwariskan kepada generasi mendatang, agar identitas budaya masyarakat Kampung Sukabirus tetap terjaga.

Penutupan acara dilakukan dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Kehadiran mahasiswa KKN UNINUS menjadi bukti nyata kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam upaya pelestarian budaya lokal. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga kekayaan tradisi warisan leluhur. (Asep. S)
Baca Juga :  Polsek Cikelet Amankan Pelaku Pencurian Tanki Bensin

Berita Terkait

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM
Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda
Pelantikan PC PMII Garut 2025–2026, Dorong Peran Intelektual Wujudkan Mimpi Garut Hebat
PESOKAB 2025 Resmi Digelar, Diikuti 236 Atlet SLB, Jadi Ajang Seleksi Menuju PESODA Jawa Barat
Pemkab Garut Luncurkan Eduwisata Perikanan, Optimalkan Aset Daerah untuk Edukasi Pendidikan  
Peringati Milad ke-113, PDM Muhammadiyah Gelar Jalan Santai dan Bagikan 113 Paket Sembako
PPRG Turun ke Jalan, Cukur Amal Jadi Wujud Kepedulian untuk Sumatra dan Aceh
Golkar Jabar Gelar Pendidikan Politik Berbasis Data, Perkuat Dukungan Asta Cita dan Target Kemenangan 2029
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 23:55 WIB

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM

Senin, 22 Desember 2025 - 10:53 WIB

Bazar Fair 2025 SDN 1 Karangmulya Perkuat Silaturahmi Lewat Kuliner Tradisional dan Kesenian Sunda

Sabtu, 20 Desember 2025 - 23:02 WIB

Pelantikan PC PMII Garut 2025–2026, Dorong Peran Intelektual Wujudkan Mimpi Garut Hebat

Rabu, 17 Desember 2025 - 19:38 WIB

PESOKAB 2025 Resmi Digelar, Diikuti 236 Atlet SLB, Jadi Ajang Seleksi Menuju PESODA Jawa Barat

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:39 WIB

Pemkab Garut Luncurkan Eduwisata Perikanan, Optimalkan Aset Daerah untuk Edukasi Pendidikan  

Berita Terbaru