Kolaborasi LIBAS dan Universitas Padjajaran: Edukasi Galian C Gunung Guntur Lewat Film Dokumenter,Ini Kata Ketua Tedi Sutardi

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 31 Mei 2025 - 10:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Kekhawatiran akan semakin rusaknya ekosistem Gunung Guntur akibat aktivitas galian C mendorong Lembaga Investigasi dan Advokasi Situasi (LIBAS) menggandeng Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk memproduksi sebuah film dokumenter yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Di sisi lain, kolaboratif ini tidak hanya menyoroti sisi kerusakan lingkungan, tetapi juga mengupas akar permasalahan sosial dan ekonomi di balik maraknya aktivitas penambangan yang dianggap ilegal maupun tidak berkelanjutan tersebut.

Film dokumenter yang tengah diproduksi ini merupakan hasil riset lapangan yang dilakukan oleh tim mahasiswa dan akademisi dari Unpad bersama aktivis LIBAS. Keduanya turun langsung ke lokasi, melakukan wawancara dengan warga sekitar, tokoh masyarakat, hingga pihak berwenang untuk menggambarkan secara komprehensif dinamika yang terjadi di kawasan Gunung Guntur.

Ketua LIBAS, Tedi Sutardi, menyampaikan bahwa dokumenter ini adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan dan sosial di kawasan tersebut. Menurutnya, kerusakan yang ditimbulkan oleh galian C tidak hanya merusak kontur alam dan sumber daya air, tapi juga membawa dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.

“Dokumenter ini bukan untuk mencari kambing hitam. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami sebagai bagian dari masyarakat Garut. Kami ingin masyarakat, pemerintah, dan para pemangku kebijakan melihat langsung fakta lapangan, memahami dampak nyata dari eksploitasi kawasan Gunung Guntur,” ujar Tedi saat diwawancarai di sela-sela proses pengambilan gambar dokumenter. Sabtu,(30/05/2025) kemarin.

Lebih lanjut, Tedi menyebut bahwa salah satu poin penting dalam dokumenter ini adalah ajakan untuk mengubah pola pikir dan pendekatan pembangunan. Bukan hanya melarang aktivitas tambang, melainkan menciptakan solusi alternatif yang dapat menopang ekonomi masyarakat tanpa merusak lingkungan.

“Kita tidak bisa serta merta menyalahkan masyarakat penambang. Mereka menggantungkan hidup dari aktivitas itu karena tak ada pilihan lain. Maka, pemerintah harus hadir dengan program pengalihan komoditas yang konkret yang ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal,” tegasnya.

Dalam dokumenter tersebut, ditampilkan pula bagaimana aktivitas galian telah merubah wajah Gunung Guntur secara signifikan. Beberapa titik longsor dan kerusakan vegetasi menjadi bukti nyata bahwa eksploitasi tersebut telah melampaui batas. Bencana ekologis seperti banjir bandang dan kekeringan dinilai sebagai efek domino dari rusaknya keseimbangan alam.

Tim Unpad dalam kolaborasi ini bertindak sebagai pendamping akademik dan teknis. Mereka melakukan kajian ilmiah, pengumpulan data lapangan, serta membangun narasi berdasarkan pendekatan ilmiah dan budaya lokal.

Salah seorang dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad yang terlibat dalam proyek ini mengungkapkan bahwa dokumenter tersebut diharapkan mampu menjadi media kampanye yang efektif dalam menyuarakan penyelamatan kawasan Gunung Guntur.

Film dokumenter ini dirancang tidak hanya sebagai arsip visual semata, tetapi juga akan disebarkan ke sekolah-sekolah, komunitas, hingga forum-forum kebijakan publik. Tujuannya agar menjadi alat advokasi yang kuat untuk mendorong perubahan kebijakan dan pola pembangunan yang lebih berkelanjutan.

“Kami ingin film ini menjadi bahan diskusi di ruang publik, bahkan bisa masuk ke dalam ruang-ruang kebijakan. Ini bukan sekadar karya dokumenter biasa. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk menyelamatkan alam kita,” tambah Tedi.

Sebagai langkah lanjutan, LIBAS dan Unpad juga tengah menjajaki kerja sama lanjutan dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga konservasi untuk menindaklanjuti hasil dari dokumenter tersebut. Salah satunya adalah dengan mengusulkan program pelatihan dan pendampingan masyarakat agar beralih ke sektor usaha seperti pertanian organik, ekowisata, dan kerajinan berbasis budaya lokal.

Menutup wawancaranya, Tedi Sutardi mengajak semua elemen untuk bersatu menjaga Gunung Guntur sebagai warisan alam Garut yang tak ternilai harganya.

“Kita tidak bisa menunggu lebih lama. Kerusakan sudah di depan mata. Saatnya kita berubah, mulai dari kesadaran dan kemauan bersama untuk menjaga bumi tempat kita berpijak,” pungkasnya.

Catatan Redaksi: Film dokumenter ini dijadwalkan tayang perdana dalam forum diskusi publik yang akan digelar di Garut pada pertengahan tahun 2025, dan akan disertai dengan peluncuran kampanye penyadaran masyarakat bertajuk “Guntur Lestari, Garut Sejahtera.” (DIX)
Baca Juga :  Aksi Cepat Tanggap Bantu Masyarakat, Polisi Dorong Motor Mogok

Berita Terkait

PDAM Garut Gandeng Grundfos,Dorong Lompatan Efisiensi Energi Demi Layanan Air yang Lebih Andal dan Ramah Lingkungan
Ahirudin Yunus Kritik Tumpulnya Pengawasan PKH: “Pendamping Desa Jangan Cuma Jadi Petugas Administrasi”
Aris Munandar: Pancasila Harus Menjadi Roh Kehidupan Bangsa,Bukan Sekedar Seremoni Tahunan
Kapolres Garut Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
Kepala Sekolah SMK Negeri 12 Garut,Hj. Enden Lesmanawati,S.Pd.,M.Pd.: “Kami Berjuang dan Mengabdi untuk Negeri, Demi Masa Depan Anak-Anak Bangsa yang Berbudi Luhur, Berahklakul Karimah dan Menjadi Panutan di Masa Depan”
“Bekerja dari Hati untuk Negeri: Kesbangpol Garut Mantapkan Komitmen Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Polsek Cibalong Sigap Tangani Kebakaran Rumah,Tidak Ada Korban Jiwa
Truk Tronton Amblas di Depan Material Putra Mandiri,Arus Lalu Lintas Terhambat Polsek Wanaraja Bantu Evakuasi dan Laksanakan Pengaturan
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 22:57 WIB

PDAM Garut Gandeng Grundfos,Dorong Lompatan Efisiensi Energi Demi Layanan Air yang Lebih Andal dan Ramah Lingkungan

Senin, 2 Juni 2025 - 22:18 WIB

Ahirudin Yunus Kritik Tumpulnya Pengawasan PKH: “Pendamping Desa Jangan Cuma Jadi Petugas Administrasi”

Senin, 2 Juni 2025 - 20:28 WIB

Aris Munandar: Pancasila Harus Menjadi Roh Kehidupan Bangsa,Bukan Sekedar Seremoni Tahunan

Senin, 2 Juni 2025 - 12:52 WIB

Kapolres Garut Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Senin, 2 Juni 2025 - 08:50 WIB

Kepala Sekolah SMK Negeri 12 Garut,Hj. Enden Lesmanawati,S.Pd.,M.Pd.: “Kami Berjuang dan Mengabdi untuk Negeri, Demi Masa Depan Anak-Anak Bangsa yang Berbudi Luhur, Berahklakul Karimah dan Menjadi Panutan di Masa Depan”

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Kapolres Garut Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Senin, 2 Jun 2025 - 12:52 WIB