MPLS Jadi Wadah Pembentukan Karakter,Aiptu Dadan Sopian Ajak Siswa SMK dan SMP di Tarogong Kidul Jadi Pelopor Kamtibmas

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 17 Juli 2025 - 10:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut, Nusaharianmedia.com – Upaya menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kepedulian sosial, dan kesadaran hukum kepada generasi muda terus menjadi perhatian serius jajaran kepolisian di Kabupaten Garut.

Salah satu wujud nyata dari komitmen ini diperlihatkan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sukabakti, Aiptu Dadan Sopian, yang hadir langsung dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di dua lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul, yakni SMK Bina Insan Mandiri dan SMP Al-Kohar, Kamis (17/07/2025).

Kehadiran Aiptu Dadan dalam kegiatan MPLS tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari program pembinaan dan penyuluhan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang rutin dilaksanakan oleh Polsek Tarogong Kidul. Tujuannya jelas: memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan kepolisian dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas moral dan kesadaran hukum.

Polisi Masuk Sekolah: Peran Edukatif dalam Dunia Pendidikan

Dalam sesi penyuluhan yang berlangsung hangat dan komunikatif, Aiptu Dadan menyampaikan sejumlah pesan penting yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para pelajar. Ia menekankan bahwa pelajar bukan hanya objek pendidikan, tetapi juga subjek aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

“Sekolah itu tempat membentuk karakter, bukan hanya tempat menghafal pelajaran. Kalian semua adalah generasi penerus, calon pemimpin masa depan. Maka, jauhi perundungan, narkoba, tawuran, dan perilaku negatif lainnya,” tegas Aiptu Dadan.

Ia mengingatkan bahwa banyak tantangan yang akan dihadapi para pelajar di era digital saat ini, mulai dari penyalahgunaan media sosial, konten negatif di internet, hingga pengaruh lingkungan yang destruktif. Karena itu, para siswa dituntut untuk membangun kesadaran diri dan ketahanan mental yang kuat sejak dini.

“Bijaklah dalam bermedia sosial. Jangan jadi penyebar hoaks atau ujaran kebencian. Setiap tindakan di dunia maya bisa berdampak di dunia nyata, bahkan bisa berujung pada konsekuensi hukum,” ujarnya dengan nada serius namun bersahabat.

Apresiasi Sekolah: Kolaborasi Polri dan Dunia Pendidikan Jadi Kebutuhan

Kegiatan edukatif yang diinisiasi oleh Aiptu Dadan ini mendapat respons positif dari pihak sekolah. Kepala SMK Bina Insan Mandiri, Yuli Yuliani, S.Pd., menyatakan bahwa kehadiran polisi di tengah-tengah kegiatan sekolah membawa dampak yang sangat konstruktif, baik dari sisi keamanan maupun dalam penguatan karakter siswa.

“Kami sangat terbantu dengan keterlibatan langsung Pak Dadan. Beliau tidak hanya hadir sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai pendidik yang memberi nilai tambah bagi siswa kami. Visi beliau sejalan dengan nilai-nilai yang kami tanamkan di sekolah,” tutur Yuli.

Ia menjelaskan bahwa MPLS adalah masa yang sangat strategis untuk membentuk pola pikir dan perilaku siswa baru. Karena itu, kehadiran tokoh seperti Bhabinkamtibmas sangat membantu dalam membekali siswa dengan pemahaman tentang tanggung jawab sosial, pentingnya disiplin, serta kesadaran akan hukum dan etika.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi program rutin. Dunia pendidikan tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan pihak kepolisian menjadi sangat penting untuk menciptakan iklim sekolah yang aman dan penuh nilai,” tambahnya.

SMP Al-Kohar: Tanamkan Toleransi, Anti-Bullying, dan Etika Sosial

Setelah dari SMK, Aiptu Dadan melanjutkan kegiatan penyuluhan ke SMP Al-Kohar yang berada tak jauh dari lokasi sebelumnya. Di hadapan siswa kelas 7 yang baru memasuki dunia pendidikan tingkat menengah, ia memberikan materi tentang pentingnya toleransi, saling menghormati, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan sekolah.

“Kalau melihat ada teman yang dibully atau dikucilkan, jangan hanya diam. Laporkan ke guru, bantu teman kalian. Sekolah harus jadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua,” ucapnya dengan penuh empati.

Ia juga mengajak siswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan positif, baik yang bersifat akademik maupun non-akademik. Menurutnya, aktivitas seperti organisasi sekolah, ekstrakurikuler, dan kegiatan sosial bisa menjadi sarana penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri, solidaritas, dan kepemimpinan.

“Kalian bisa jadi duta kamtibmas di lingkungan sekolah dan rumah. Jadilah anak muda yang aktif, cerdas, dan peduli. Jangan mudah terprovokasi, dan selalu jaga nama baik sekolah serta keluarga,” pesan Aiptu Dadan.

Investasi Karakter untuk Masa Depan Bangsa

Di akhir kegiatan, Aiptu Dadan mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Ia menegaskan bahwa polisi bukan hanya hadir saat terjadi masalah, tapi juga berperan aktif dalam membina dan mendampingi masyarakat, termasuk dunia pendidikan.

“Kami dari Polsek Tarogong Kidul berkomitmen untuk terus hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama sekolah. Kami ingin menjadi sahabat anak-anak dan remaja, bukan hanya penegak hukum, tetapi juga pendamping dalam proses tumbuh kembang karakter mereka,” pungkasnya.

Kegiatan ini menegaskan pentingnya pola pendekatan humanis dalam upaya pembinaan generasi muda. Diharapkan, dengan pendekatan edukatif dan preventif seperti ini, para siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga kuat secara moral dan bertanggung jawab secara sosial. (Red)
Baca Juga :  Kapolres Garut Pimpin Langsung Operasi Premanisme di Kawasan Industri

Berita Terkait

Dorong Transparansi, HMI Garut: Pengesahan Kode Etik BK Wujud Komitmen DPRD Menjaga Marwah Lembaga
Pembina Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut, H. Rudi Gunawan, S.H., M.H., M.P.: Film Dokumenter “Gunung Nagara” Jadi Langkah Konkret Pelestarian Tradisi, Budaya, dan Sejarah Garut
Pendidikan di Ujung Tanduk: Bangunan MTS Al-Barkah Ambruk Setelah Lama Diabaikan Pemerintah
Brigade PII Garut Gelar Seminar Lingkungan dan Kebencanaan serta Buka Green Leadership Camp 2025
Keadilan Akhirnya Datang: 2.079 Buruh Eks PT Danbi Menang Gugatan Actio Pauliana, Aset Rp16 Miliar Kembali untuk Pekerja
Ketua DPRD Garut Aris Munandar Apresiasi Pelantikan 6.596 PPPK Paruh Waktu: Wujud Komitmen Pemerintah Daerah Tingkatkan Pelayanan Publik
Antara Harapan dan Regulasi: Nasib 334 Lulusan PPG Prajabatan Garut Menanti Kepastian,
Ketua Fraksi PKB DPRD Garut Luqi Sa’adilah Farindani Soroti Polemik YBHM–Yoma, Desak Penghentian Pembangunan hingga Ada Putusan Hukum Tetap
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 21:28 WIB

Dorong Transparansi, HMI Garut: Pengesahan Kode Etik BK Wujud Komitmen DPRD Menjaga Marwah Lembaga

Selasa, 11 November 2025 - 20:11 WIB

Pembina Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut, H. Rudi Gunawan, S.H., M.H., M.P.: Film Dokumenter “Gunung Nagara” Jadi Langkah Konkret Pelestarian Tradisi, Budaya, dan Sejarah Garut

Minggu, 9 November 2025 - 12:13 WIB

Pendidikan di Ujung Tanduk: Bangunan MTS Al-Barkah Ambruk Setelah Lama Diabaikan Pemerintah

Sabtu, 8 November 2025 - 12:20 WIB

Brigade PII Garut Gelar Seminar Lingkungan dan Kebencanaan serta Buka Green Leadership Camp 2025

Sabtu, 8 November 2025 - 07:08 WIB

Keadilan Akhirnya Datang: 2.079 Buruh Eks PT Danbi Menang Gugatan Actio Pauliana, Aset Rp16 Miliar Kembali untuk Pekerja

Berita Terbaru