Nusaharianmedia.com — Semangat pelestarian lingkungan kembali menggema di Kabupaten Garut melalui kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang digelar di kawasan Perum Puncak Rabbani, Kecamatan Karangpawitan, Minggu (30/11). Kegiatan ini digagas oleh organisasi Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS) dan mendapatkan dukungan penuh dari para pemuda serta warga Puncak Rabbani yang menjadi motor penggerak utama acara tersebut.
Agenda penghijauan ini turut dihadiri oleh sejumlah stakeholder penting, di antaranya Direktur Utama PDAM Tirta Intan Garut, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Desa Godog, serta unsur Forkofimcam Karangpawitan. Kehadiran berbagai pihak tersebut menunjukkan kuatnya kolaborasi lintas lembaga dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Garut.

Dalam kesempatan tersebut, tim dari Wakil Bupati Garut (PAMULA) yang diwakili oleh Fariz selaku Sekjen PAMULA, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Wabup karena adanya agenda lain yang tidak dapat ditinggalkan. Meski demikian, Fariz menegaskan bahwa pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap gerakan penghijauan yang diinisiasi masyarakat.
“Saya mewakili Ibu Wakil Bupati mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya karena beliau belum dapat hadir. Namun, beliau turut mengapresiasi setinggi-tingginya atas gerakan penanaman pohon ini,” ujar Fariz.
Fariz juga memberikan apresiasi khusus kepada Ketua LIBAS, Kang Tedy, yang dinilai konsisten menggerakkan masyarakat melalui program-program lingkungan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara organisasi masyarakat, pemuda, warga, dan pemerintah daerah mampu menghadirkan perubahan positif bagi kelestarian alam Garut.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk Kang Tedy selaku Ketua LIBAS, para pemuda Puncak Rabbani, serta warga yang telah dengan antusias mendukung kegiatan ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada PDAM, DLH, dan Pemerintah Kabupaten Garut yang ikut andil sehingga acara ini berjalan sukses,” tambah Fariz.
Ia menegaskan bahwa gerakan penghijauan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata kepedulian bersama dalam menjaga keseimbangan alam dan masa depan lingkungan di Kabupaten Garut.
“Ini adalah bentuk gotong royong lingkungan yang harus terus dirawat. Saya melihat semangat yang luar biasa dari anak-anak muda dan warga Puncak Rabbani. Inisiatif seperti ini adalah modal utama untuk mewujudkan wilayah yang lebih hijau, sehat, dan layak untuk generasi mendatang,” katanya.
Fariz berharap kegiatan ini menjadi awal dari rangkaian aksi lingkungan yang berkelanjutan dan dapat melibatkan lebih banyak elemen masyarakat.
“Mari jadikan Puncak Rabbani sebagai contoh kawasan yang sadar lingkungan. Jangan berhenti pada satu kegiatan saja—teruskan perawatan pohon, rutin lakukan penanaman, dan jaga kekompakan. PAMULA siap bersinergi dan mendukung seluruh gerakan positif yang bermanfaat bagi alam dan masyarakat,” lanjutnya.
Ia pun berpesan agar kolaborasi antara organisasi, pemuda, dan warga tetap terjaga dengan baik, sebab kekuatan utama dalam menjaga lingkungan adalah persatuan langkah dari seluruh pihak.
“Kita kuat karena kita kompak. Dengan bersatu, kita bisa membawa perubahan besar untuk lingkungan kita,” tutupnya.
Kegiatan penanaman pohon ini merupakan agenda ketiga LIBAS dalam rangkaian aksi lingkungan berkesinambungan. Sebanyak 700 bibit pohon produktif dan konservasi ditanam di area Puncak Rabbani sebagai langkah menjaga ekosistem, mencegah bencana, dan memperkuat ruang hijau kawasan perumahan.
Para pemuda dan warga Puncak Rabbani menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka berharap agenda seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi budaya bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.
Dengan sinergi yang kuat antara masyarakat, pemuda, dan pemerintah daerah, gerakan penghijauan ini diharapkan menjadi fondasi bagi semakin meluasnya kesadaran lingkungan di Kabupaten Garut. (Hil)







