Nusaharianmedia.com – Anggota DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, meninjau langsung kondisi kehidupan Pak Yaman Suryamin, seorang guru honorer penyandang disabilitas tunadaksa di Kampung Koang, Desa Dunguswiru, Kecamatan Limbangan, Garut, Selasa (27/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Yudha didampingi Kepala Desa Dunguswiru, Dadang, perwakilan Baznas Garut, Epul, Serta ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Limbangan, Ali, beserta pengurus lainya
Pak Yaman yang mengajar di sebuah madrasah swasta hanya menerima honor Rp90 ribu per bulan. Kondisi itu membuat kehidupannya jauh dari kata layak, terlebih dengan keterbatasan fisik yang ia alami.
“Dengan penghasilan sebesar itu tentu sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena itu, hari ini kami berupaya menghadirkan sedikit bantuan,” ungkap Yudha.
Dalam kesempatan tersebut, Baznas Garut menyalurkan bantuan Rp1 juta, sementara Yudha memberikan sembako dan modal usaha. Bantuan itu diharapkan dapat mendukung rencana usaha kecil berupa warung yang akan dijalankan Pak Yaman bersama istrinya.
“Ini baru tahap awal. Harapan saya ke depan ada dukungan dari dinas terkait, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM, agar bisa memberikan bantuan hibah untuk mengembangkan usaha beliau,” tambahnya.
Yudha menegaskan, pemerintah daerah harus hadir mengambil langkah konkret. Ia juga mendorong adanya program kewirausahaan bagi penyandang disabilitas, sekaligus dukungan perbaikan rumah yang masih semi permanen. Hal ini sesuai amanat Perda Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas.
“Pemkab Garut harus membangun kolaborasi, baik dengan Baznas, CSR perusahaan, maupun kementerian terkait. Saya akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial agar ada asesmen lebih lanjut serta dukungan kewirausahaan bagi Pak Yaman. Beliau bukan hanya penyandang disabilitas, tetapi juga seorang guru honorer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan anak bangsa. Sosok seperti ini harus mendapat perhatian lebih,” tegas Yudha.
Kisah Pak Yaman menjadi cermin nyata masih banyaknya pejuang pendidikan yang tetap teguh mengabdi di tengah keterbatasan. Meski hidup serba sulit, semangatnya mendidik generasi muda tak pernah padam.
“Semoga kita semua bisa terus bahu membahu membantu warga Garut yang lemah dan membutuhkan. Inilah wujud nyata kepedulian sosial dan gotong royong,” pungkas Yudha. (Hil)