Garut, Nusaharianmedia.com – Ketua Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, menyuarakan kekecewaannya terhadap kurangnya apresiasi atas perjuangan yang dilakukan oleh lembaganya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Meski telah menjalankan berbagai program edukasi, penghijauan, dan pengabdian kepada masyarakat, kinerja LIBAS kerap dianggap sebelah mata.
“Kami tidak pernah lelah untuk berjuang demi lingkungan. Namun, rasanya apa yang kami lakukan sering tidak dihargai, bahkan kadang mendapat respons yang melecehkan dari pihak-pihak yang seharusnya menjadi mitra kami,” ujar Tedi penuh keprihatinan, Jumat (03/01/2024).
Menurut Tedi, perjuangan LIBAS tidak hanya sebatas aksi nyata di lapangan, tetapi juga berfokus pada edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem. Meski mereka tidak mengharapkan pujian, Tedi menegaskan bahwa dukungan dan pengakuan sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat para pegiat lingkungan.
“Kami hanya berharap pengakuan bahwa apa yang kami lakukan memiliki dampak positif. Tanpa dukungan pun, perjuangan kami tak akan berhenti, tetapi tentu sinergi akan membuat upaya ini jauh lebih berarti,” tambahnya.
LIBAS tetap berkomitmen menjalankan misi mereka, meskipun berbagai tantangan terus menghadang. Tedi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan untuk bersama-sama menjaga alam sebagai warisan generasi mendatang.
“Jika hari ini kita abai, masa depan anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya. Semoga lebih banyak pihak yang tergerak untuk peduli dan bekerja sama demi lingkungan,” kata Tedi.
Di tengah hambatan yang ada, semangat LIBAS tidak surut. Tedi berharap masyarakat dan pemerintah daerah mulai menghargai upaya yang telah dilakukan demi kelestarian lingkungan. (Red)