
Nusaharianmedia.com — Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia, kegiatan Sosialisasi Program Aneka Tunjangan Guru Non ASN Tahun 2025 digelar di SMPN 1 Leles, Kabupaten Garut, pada Sabtu (18/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar, Ferdiansyah, S.E., M.M., yang juga merupakan wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Barat XI (Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya). Selain itu, hadir pula Rakayan Sundayana, Ketua Tim Pelaksana Program Kerja dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
Dalam pemaparannya, Ferdiansyah menjelaskan berbagai kebijakan dan program pemerintah pusat yang bertujuan memberikan penghargaan dan dukungan terhadap guru non ASN yang telah lama berdedikasi di dunia pendidikan.
Ferdiansyah menegaskan pentingnya peran guru non ASN dalam mencerdaskan generasi bangsa dan menumbuhkan karakter peserta didik. Ia menilai bahwa negara harus hadir memberikan apresiasi yang layak bagi para tenaga pendidik tersebut, baik dalam bentuk tunjangan maupun peningkatan kompetensi.
“Guru non ASN memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan. Negara perlu hadir untuk memberikan apresiasi yang layak, baik melalui program tunjangan maupun peningkatan kompetensi,” ujar Ferdiansyah di hadapan ratusan guru yang memadati aula SMPN 1 Leles.
Sementara itu, Rakayan Sundayana menambahkan bahwa program aneka tunjangan guru non ASN merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk menata sistem kesejahteraan tenaga pendidik secara lebih adil dan terukur. Ia juga menjelaskan bahwa kementerian terus memperbarui tata kelola agar penyaluran tunjangan dapat tepat sasaran dan transparan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap guru non ASN yang telah memenuhi kriteria administratif dan kinerja mendapatkan haknya sesuai ketentuan. Kementerian terus berupaya memperbaiki sistem agar prosesnya berjalan cepat dan akuntabel,” ungkap Rakayan.
Kegiatan sosialisasi tersebut mendapat sambutan hangat dari para peserta yang terdiri dari guru-guru non ASN dari berbagai sekolah di Kecamatan Leles dan sekitarnya. Mereka menyampaikan harapan agar program aneka tunjangan ini segera terealisasi secara merata serta berdampak nyata dalam meningkatkan motivasi dan kualitas pembelajaran di sekolah.
Salah satu perwakilan guru, Ibu Siti Maryati, mengungkapkan bahwa banyak guru non ASN masih menghadapi kesulitan terkait kepastian status dan penerimaan tunjangan.
“Kami berharap pemerintah benar-benar memperhatikan nasib guru non ASN. Kami ingin adanya kejelasan dan keadilan dalam distribusi tunjangan, karena kami juga berjuang mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ferdiansyah menegaskan bahwa aspirasi para guru akan menjadi bahan evaluasi dan pembahasan di tingkat pusat bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Kami di Komisi X akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru, terutama non ASN. Masukan dari daerah seperti Garut ini sangat penting untuk memperbaiki sistem dan mempercepat realisasi kebijakan di lapangan,” tuturnya.
Acara berlangsung interaktif, ditutup dengan sesi tanya jawab yang membahas berbagai persoalan terkait mekanisme pencairan tunjangan, persyaratan administrasi, serta kebijakan terbaru dari Kemendikbudristek untuk tahun anggaran 2025.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para tenaga pendidik dalam memperjuangkan kesejahteraan serta profesionalisme guru di seluruh Indonesia. (Hilman)
