Hal itu, bukan antre bantuan sosial atau konser selebritas, melainkan karena kehadiran gerai kuliner baru bernama Wizzmie Garut sebuah warung mie kekinian yang baru dibuka namun sudah menjadi fenomena.
Sejak pertama kali dibuka beberapa hari lalu, Wizzmie langsung menyita perhatian publik. Gerai ini viral di berbagai platform media sosial, terutama TikTok dan Instagram, berkat unggahan para pelanggan yang memamerkan antrean panjang, menu unik, serta ulasan rasa yang menggugah selera.
Bukan Mie Biasa, Tapi Pengalaman Sosial Baru
“Saya penasaran karena viral banget di TikTok. Katanya rasanya beda, mie-nya pedasnya nampol dan topping-nya berlimpah. Jadi saya dan teman-teman sengaja datang pagi-pagi biar kebagian,” ujar Intan (21), mahasiswi asal Tarogong, yang terlihat sedang menikmati semangkuk mie dengan topping beef spicy dan sosis leleh. Sabtu malam, (12/07/2025).
Berbeda dari sajian mie instan biasa, Wizzmie menyajikan menu yang diolah dengan bumbu racikan sendiri. Tidak menggunakan bumbu instan sachet seperti warung mie kebanyakan, tapi diolah dengan bahan segar dan takaran khusus. Pelanggan bisa memilih level kepedasan dari 1 hingga 5, serta beragam topping seperti ayam crispy, beef spicy, sosis mozzarella meleleh, hingga telur lava yang menggoda.
Menurut Yuli Aziz, CEO dan Owner Wizzmie Garut, konsep yang dibangun memang tidak sekadar menjual makanan, tapi menyuguhkan pengalaman kuliner yang berkesan, terutama bagi generasi muda.
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang beda. Mie kami olah tanpa MSG berlebih, bumbunya kami racik sendiri agar lebih sehat dan berkarakter. Selain itu, kami buat outlet-nya nyaman, kekinian, dan instagramable. Jadi pelanggan nggak cuma makan, tapi juga bisa menikmati suasana dan berbagi pengalaman di media sosial,” jelas Yuli.
Antrean Jadi Budaya, Konten Jadi Gaya Hidup
Menariknya, fenomena antre di Wizzmie justru menjadi daya tarik tersendiri. Banyak pengunjung datang bersama teman atau keluarga, sengaja merekam proses antre, review makanan, hingga suasana outlet. Beberapa bahkan membuat vlog, konten TikTok, dan reels Instagram yang kemudian viral.
Dika (25), seorang influencer lokal Garut dengan ribuan pengikut di TikTok, turut memopulerkan Wizzmie lewat ulasan jujurnya:
“Awalnya saya pikir ini cuma viral sesaat, tapi ternyata pas nyobain, rasanya benar-benar beda. Bumbunya kuat, mie-nya kenyal, topping-nya banyak, dan harganya masih masuk akal. Ini mie dengan identitas, bukan sekadar ikut tren.”
Fenomena ini menciptakan gaya hidup kuliner baru di Garut: menikmati makanan sambil terlibat dalam narasi digital yang mendekatkan antar sesama.
Lokalitas yang Diberdayakan, Ekonomi yang Digairahkan
Di balik kesuksesan viral Wizzmie, tersimpan nilai-nilai pemberdayaan ekonomi lokal. Rudi Permana, salah satu owner Wizzmie, menegaskan bahwa bisnis ini dibangun dengan prinsip keberpihakan terhadap komunitas lokal.
“Seluruh tim operasional kami adalah anak-anak muda asli Garut. Mulai dari kasir, dapur, hingga kru layanan. Supplier bahan bakunya pun kami ambil dari petani dan produsen lokal. Bahkan desain interior dan mural dikerjakan oleh seniman lokal. Ini bukan hanya bisnis, tapi gerakan ekonomi kreatif dari dan untuk warga Garut,” jelas Rudi.
Selain membuka lapangan kerja, Wizzmie juga menjadi contoh nyata bahwa ekonomi lokal bisa bertumbuh melalui kreativitas, kolaborasi, dan keberanian mengambil peran di tengah persaingan usaha yang ketat.
Apresiasi Pemerintah: Wizzmie Jadi Simbol Harapan Baru
Langkah positif Wizzmie tak luput dari perhatian pemerintah daerah. Dalam acara grand opening, Wakil Bupati Garut, dr. Putri Karlina, hadir langsung dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif anak muda tersebut.
“Saya bangga dan terharu melihat kreativitas seperti ini. Anak-anak muda Garut ternyata punya potensi besar. Mereka tidak hanya menciptakan peluang usaha, tapi juga menunjukkan bahwa Garut mampu bersaing di industri kreatif. Pemerintah tentu mendukung penuh inisiatif seperti Wizzmie yang membawa semangat dan harapan baru,” ucap Putri.
Pemerintah juga mendorong agar gerakan seperti ini bisa ditiru oleh pelaku usaha muda lainnya, sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis komunitas dan semangat kewirausahaan lokal.
Simbol Gerakan Baru Anak Muda Garut
Lebih dari sekadar mie, Wizzmie kini menjadi simbol perubahan. Anak-anak muda Garut menunjukkan bahwa mereka bisa menciptakan produk yang layak, berkualitas, dan berdampak. Di tengah era digital dan persaingan bisnis yang kian masif, Wizzmie memilih jalur jujur: menyajikan rasa otentik, layanan ramah, harga bersahabat, dan narasi yang membumi.
Semangkuk mie yang viral ini mengandung lebih dari sekadar rasa pedas atau topping melimpah. Ia adalah wujud kerja keras, kreativitas, dan mimpi besar para pemuda lokal untuk membangun kotanya sendiri dengan tangan mereka sendiri.
Dan soal antrean panjang? Di Wizzmie, itu bukan keluhan. Justru menjadi simbol bahwa produk ini pantas dinanti. Karena di balik setiap suapan, ada harapan bahwa masa depan ekonomi Garut bisa dimulai dari hal sederhana asalkan dibuat dengan niat baik dan rasa cinta yang besar terhadap kota sendiri. (Red)