
Nusaharianmedia.com 08 Agustus 2025 — Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Garut kini memprioritaskan peserta didik dari tingkat SD hingga SMA. Kebijakan ini bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru pada Juli–Agustus, dengan tujuan memantau kesehatan siswa sejak dini.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Apt. Yodi Sirodjudin, S.Si., M.H.Kes., mengatakan program ini mendapat dukungan penuh dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) melalui Majelis Pembinaan Kesehatan Umat (MPKU). Tahap awal pelaksanaan CKG memprioritaskan sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah.
“Tanpa dukungan masyarakat, target ini sulit tercapai. Karena itu, kami sangat berterima kasih kepada PDM Muhammadiyah yang sudah mendukung penuh program kesehatan ini,” ujar Yodi.
Dinkes Garut menargetkan 80 persen dari sekitar 500 ribu pelajar di Garut dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan. Angka ini jauh di atas target pusat yang hanya 20 persen. Dari total 1,1 juta penduduk yang harus diperiksa (36 persen dari populasi), pelajar menjadi kelompok prioritas utama.
Selain pemeriksaan kesehatan umum, CKG juga berbarengan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), yang meliputi pemberian vaksin campak-rubella, difteri-tetanus (DT), serta vaksin Human Papilloma Virus (HPV) bagi siswi kelas 5 untuk pencegahan kanker serviks.
Data hasil pemeriksaan akan menjadi acuan penting untuk intervensi kesehatan ke depan.
“Kalau sudah tahu riwayat kesehatan masyarakat, kita bisa cegah komplikasi lebih dini. Misalnya, penderita hipertensi bisa dikontrol agar tidak sampai stroke,” jelas Yodi.
Dinkes Garut mengerahkan seluruh tenaga medis puskesmas untuk menyukseskan program ini. Langkah antisipasi juga dilakukan terhadap potensi wabah, seperti hepatitis A di wilayah Malangbong, dengan edukasi, pemeriksaan massal, dan perbaikan sanitasi.
Program CKG direncanakan menjadi agenda tahunan, menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan organisasi kemasyarakatan lainnya.