Cimahi,Nusaharianmedia.com – Acara Tasyakur Bin Nikmah yang seharusnya menjadi momen syukur dan kebersamaan bagi warga Kota Cimahi justru diwarnai kekecewaan. Mulai dari penukaran kupon yang dinilai tidak humanis, insiden kehilangan barang seperti dompet dan ponsel, hingga nasi yang dibagikan dalam kondisi basi setelah warga mengantre berjam-jam.
Ketua Sundawani DPD Kota Cimahi, Ferry Rustandi Wijaya, yang juga mengalami langsung kejadian ini, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan acara tersebut.
“Saya sangat menyayangkan sikap Pemkot dalam mekanisme pembagian kupon. Masyarakat harus berdesakan selama berjam-jam demi mendapatkan nasi, yang ternyata basi dan akhirnya terbuang percuma. Seharusnya Pemkot lebih bijak dalam menangani acara seperti ini, mengingat anggaran penyelenggaraan berasal dari pajak rakyat Cimahi,” ujarnya. Minggu,(02/03/2025) kemarin.
Lebih lanjut, Ferry juga mempertanyakan kredibilitas pihak ketiga yang menangani katering acara tersebut.
“Perlu diusut apakah usaha katering yang ditunjuk memiliki sertifikasi halal dan telah melalui uji kualitas sebelum makanan dibagikan. Jika ada indikasi pelanggaran hukum, kami siap mengawal hingga tuntas,” tegasnya.
Peristiwa ini memicu reaksi luas di berbagai grup WhatsApp warga Cimahi. Banyak yang mengaku kecewa, bahkan ada yang mencurigai adanya permainan komisi dalam proyek katering ini.
“Baru kali ini makanan acara resmi basi, sementara masyarakat harus antre berjam-jam dan bahkan mengalami kehilangan barang. Kasihan Wali Kota yang baru menjabat, langsung dihadapkan dengan kejadian memalukan seperti ini,” tulis salah seorang anggota grup.
Sementara itu, seorang warga lainnya berpendapat bahwa persoalan ini bisa saja terjadi karena komisi yang terlalu besar sehingga kualitas makanan tidak menjadi prioritas.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemkot Cimahi terkait insiden ini. (AS)