Riki Rustiana: Isu Pelantikan dalam Sorotan,Antara Reformasi Birokrasi dan Manuver Kepentingan Politik

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 18 April 2025 - 09:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Garut, Nusaharianmedia.com – Pemerintah Kabupaten Garut tengah bersiap melaksanakan pelantikan terhadap tujuh pejabat baru untuk mengisi jabatan strategis di lingkungan birokrasi.

Namun, alih-alih menjadi momentum penyegaran organisasi, proses ini justru menjadi bahan perbincangan luas. Isu adanya intervensi politik, nama-nama “titipan”, hingga dugaan adanya kompromi kekuasaan mulai merebak dan menodai harapan publik akan birokrasi yang bersih dan profesional.

Sedangkan menurut isu dan Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa pelantikan akan dilakukan dalam waktu dekat. Jabatan yang akan diisi meliputi posisi penting di dinas teknis, pengelolaan keuangan, hingga pengawasan internal. Ketujuh posisi ini dianggap vital, karena bukan hanya menentukan arah kebijakan sektoral, tetapi juga mengontrol jalannya program-program pembangunan daerah.

Momentum Strategis di Tahun Politik

Pelantikan ini menjadi sangat sensitif karena berhubungan dengan tahun politik. Ya seperti di Kabupaten Garut,Jawa Barat khususnya. Banyak pihak menduga bahwa mutasi dan rotasi ini tidak bisa dilepaskan dari upaya kelompok tertentu untuk mengamankan basis pengaruh pasca Pilkada 2024.

“Pelantikan harus betul-betul diawasi ketat. Apalagi jika ada indikasi bahwa yang akan dilantik punya hubungan dekat dengan elite atau tokoh politik tertentu,” ujar seorang pengamat pemerintahan yang enggan disebutkan namanya.

Netralitas Birokrasi Dipertaruhkan

Di tengah sorotan ini, Bupati Garut, Syakur Amin, menjadi sosok kunci. Ia memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan siapa yang layak menduduki jabatan tersebut. Namun, di saat yang sama, ia juga harus mampu menjaga netralitas dan profesionalitas pemerintahan.

“Bagi seorang Bupati, ini adalah ujian kepemimpinan dan integritas. Jika beliau terbukti memproses pelantikan secara objektif dan meritokrasi, maka kepercayaan publik akan menguat. Tapi kalau ada permainan, maka sejarah akan mencatatnya sebagai kegagalan moral,” katanya.

Dia juga mengingatkan agar birokrasi tidak dijadikan alat transaksi. “Jabatan publik bukan barang dagangan yang bisa ditukar dengan loyalitas atau dukungan politik. Harus ada evaluasi kinerja yang obyektif dan basis profesional yang jelas,” tegasnya.

Isu Titipan Kian Kuat

Dugaan isu mengenai nama-nama yang “dititipkan” oleh kelompok tertentu dalam pelantikan ini makin kuat. Sejumlah pihak mengaku mendengar adanya pertemuan-pertemuan informal yang membahas “bagi-bagi kursi” birokrasi. Bahkan, ada dugaan bahwa beberapa calon pejabat telah “dipesan” jauh hari sebelum proses seleksi berlangsung.

Riki Rustiana, seorang praktisi politik,pengamat sosial sekaligus sebagai wartawan senior Garut, dengan tegas menyuarakan keprihatinannya.

“Kalau proses ini tidak transparan, maka yang terjadi adalah pelembagaan korupsi politik. Hari ini titip nama, besok minta proyek, lalu berakhir dengan pembiaran penyimpangan. Ini tidak bisa dibiarkan.” ujarnya. Jum’at, (18/04/2025).

Menurutnya, sistem pemerintahan daerah akan melemah jika jabatan diisi bukan berdasarkan kapasitas, melainkan kedekatan.

Tuntutan Transparansi

Publik, melalui berbagai kanal media sosial dan forum diskusi, mulai menggugat keterbukaan proses ini. Tidak sedikit yang meminta agar Pemkab Garut mengumumkan kriteria seleksi, daftar kandidat, serta indikator penilaian yang digunakan.

“Kalau semua dilakukan tertutup, maka wajar kalau publik menaruh curiga. Pemerintah daerah harus membuka proses ini. Bukan hanya karena tekanan, tetapi sebagai bentuk penghormatan terhadap prinsip akuntabel” ungkapnya.

Riki menambahkan bahwa keterbukaan tidak hanya penting untuk mencegah spekulasi negatif, tapi juga untuk membangun legitimasi sosial terhadap para pejabat yang dilantik.

Peran Masyarakat Sipil

Sejumlah LSM dan komunitas pemerhati kebijakan publik mulai bergerak mengawal proses pelantikan ini. Mereka menyiapkan kajian, data rekam jejak para calon pejabat, hingga memantau jalannya keputusan. Tujuannya satu: memastikan bahwa kekuasaan tidak digunakan untuk kepentingan sempit.

“Kami akan mengawal, dan jika ditemukan pelanggaran, kami tidak segan melaporkan ke Ombudsman atau KASN,” ujar perwakilan dari salah satu LSM di Garut.

Akhir Kata: Birokrasi untuk Siapa?

Pelantikan pejabat seharusnya menjadi wujud dari profesionalisme birokrasi, bukan ajang pembagian kue kekuasaan. Jika proses ini dibajak oleh kepentingan politik, maka yang dirugikan adalah masyarakat. Mereka yang selama ini menggantungkan harapan pada pelayanan publik yang adil, cepat, dan akuntabel.

Garut sedang menatap masa depan. Siapakah yang akan mengarahkan langkahnya, mereka yang bekerja dengan integritas, atau mereka yang ditunjuk karena kedekatan?

Satu hal yang pasti: publik tidak boleh diam. Karena birokrasi yang kuat hanya bisa dibangun jika warga negara bersuara dan terus mengawasi. (Red)

Baca Juga :  Cepat Tanggap Laporan "Taros Kapolres," Polsek Banyuresmi Bubarkan Balap Liar Berbalut Judi

Berita Terkait

Bursa Ketua KNPI Garut Memanas: Bisik-Bisik Politik dan Figur Potensial di Balik Layar
Musda KNPI Garut Semakin Dekat, Perebutan Kursi Ketua Mulai Menghangat
KH. Aceng Malki Anggota DPRD provinsi Dorong Percepatan Perda Kepemudaan di Kabupaten Garut
Ketua DPC PPKHI Garut Budi Rahadian. SH., Apresiasi Raperda Bantuan Hukum: Wujud Amanat Keadilan Sosial dalam Pancasila
Andres Rakyat Garut Peduli. Soroti ketidaktransparanan Dana KORPRI Garut
Rendy Destra: Rapimda Berjalan Lancar Meski Penuh Dinamika, Agil Syahrizal Diusung Melalui Proses Demokratis
Sekdes Mekarjaya Aktif Salurkan Bantuan Beras dan Kawal Program Pembinaan Desa
Polsek Banjarwangi Cek TKP Longsor yang Menimpa Rumah Warga
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 10 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Bursa Ketua KNPI Garut Memanas: Bisik-Bisik Politik dan Figur Potensial di Balik Layar

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 20:26 WIB

Musda KNPI Garut Semakin Dekat, Perebutan Kursi Ketua Mulai Menghangat

Jumat, 8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

KH. Aceng Malki Anggota DPRD provinsi Dorong Percepatan Perda Kepemudaan di Kabupaten Garut

Kamis, 7 Agustus 2025 - 23:51 WIB

Ketua DPC PPKHI Garut Budi Rahadian. SH., Apresiasi Raperda Bantuan Hukum: Wujud Amanat Keadilan Sosial dalam Pancasila

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:31 WIB

Andres Rakyat Garut Peduli. Soroti ketidaktransparanan Dana KORPRI Garut

Berita Terbaru

Ekonomi

668 KPM Desa Situgede Terima Bantuan Pangan dari Program CBP

Selasa, 12 Agu 2025 - 13:06 WIB