Tahun 2025, program ini mendapat dorongan besar lewat Bantuan Listrik Desa (Lisdes) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan total 121.871 sambungan listrik baru yang akan tersebar di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa listrik bukan sekadar kebutuhan rumah tangga, tetapi kunci penggerak ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
“Kita ingin memastikan tidak ada satu pun warga Jawa Barat yang tertinggal dalam kemajuan. Listrik itu hak rakyat, simbol keadilan,” tegasnya dalam keterangan pers. Rabu, (07/05/2025).
Program Jabar Caang digagas sebagai langkah strategis untuk meningkatkan rasio elektrifikasi hingga mencapai target 100%. Saat ini, sejumlah desa di Jawa Barat masih bergantung pada genset atau bahkan belum pernah merasakan listrik. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna membangun infrastruktur kelistrikan hingga pelosok.
Bantuan Lisdes dari APBN 2025 akan mencakup pembangunan jaringan distribusi, pemasangan instalasi rumah tangga, dan meteran listrik secara gratis bagi warga kurang mampu. Ini menjadi jumlah sambungan listrik terbesar sepanjang sejarah program Lisdes di provinsi ini.
Dampak Positif di Berbagai Sektor
Dengan hadirnya listrik, anak-anak desa dapat belajar dengan nyaman pada malam hari, pelaku usaha kecil bisa meningkatkan produksi, dan layanan kesehatan seperti puskesmas pembantu atau posyandu semakin optimal.
Di sisi lain,tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, program ini juga diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat.
Rencana Jangka Panjang
Dedi Mulyadi menekankan bahwa program Jabar Caang tidak hanya berhenti di tahun 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjadikan program ini sebagai bagian dari rencana jangka panjang demi mewujudkan provinsi yang benar-benar merata secara energi.
Sinergi dengan pemerintah pusat dan sektor swasta akan terus diperkuat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur energi.
“Kalau seluruh desa sudah terang, itu artinya Jawa Barat sudah melangkah maju,” ujar Dedi optimistis.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Jawa Barat kini berada di jalur yang tepat untuk menciptakan pemerataan energi, yang pada akhirnya akan membuka jalan menuju kesejahteraan yang lebih inklusif bagi seluruh warganya. (Komisaris)