“Bukan Tanah Biasa”: Sengketa Wakaf di Cimanganteun Picu Ketegangan Hukum dan Moral

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 12 Mei 2025 - 16:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Sebidang tanah di Blok Sibuleng, Desa Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, menjadi pusat perhatian publik. Tanah yang dulunya diklaim telah diwakafkan untuk kepentingan sosial dan keagamaan kini diperebutkan dua pihak yang masing-masing merasa memiliki hak atasnya, menyeret permasalahan ini ke ranah hukum dan mengusik nilai-nilai moral masyarakat.

Polemik ini mencuat setelah Kantor Hukum TM & Partners mengirimkan somasi kepada Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila Jawa Barat. Dalam surat bernomor 015/TM & Partners /Somasi / V/2025, mereka membela kliennya, Tonny Kusmanto alias Koh On-on, sebagai pembeli sah tanah tersebut. Pihak TM & Partners menyebut transaksi dilakukan secara legal dan tanpa cacat prosedural, berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Semua legalitas telah diverifikasi. Tanah ini dibeli dengan harga wajar, tanpa ada status sengketa atau sita,” ungkap Tomi Mulyana, SH, MH, M.Kom., selaku kuasa hukum, Senin (12/05/2025).

Namun, klaim itu dibantah tegas oleh keluarga besar ahli waris yang menyatakan bahwa tanah tersebut telah lama diwakafkan. Rd. Abdul Azis Syah Ma’muni, juru bicara keluarga, menegaskan bahwa transaksi yang terjadi tidak sah secara hukum maupun agama karena melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

“Tanah ini bukan milik pribadi lagi. Ia milik umat. Tanpa izin dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Menteri Agama, segala bentuk jual beli itu batal demi hukum,” ujar Azis.

Perseteruan makin meruncing saat BPPH Pemuda Pancasila memasang plang dan stiker organisasi di atas lahan tersebut. Langkah ini dipandang oleh TM & Partners sebagai tindakan provokatif dan melawan hukum karena tidak berdasar kepemilikan sah.

Namun, dari sisi BPPH dan keluarga pewakaf, pemasangan atribut tersebut adalah bentuk perlindungan atas aset wakaf yang mereka nilai hendak dialihkan secara tidak sah.

Konflik ini tidak hanya menjadi sengketa agraria biasa, tetapi juga menyeret dimensi kepercayaan publik terhadap proses hukum dan nilai-nilai sosial. Pakar hukum menilai bahwa status wakaf tidak dapat diabaikan hanya dengan sertifikat formal. Harus ada kejelasan sejarah, niat pewakaf, serta verifikasi menyeluruh baik dari sisi formal maupun adat.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam transaksi lahan, khususnya di wilayah yang memiliki jejak sosial atau keagamaan. Jika benar tanah itu adalah wakaf, maka tak hanya aspek legal yang dipersoalkan—tapi juga integritas moral para pihak.

Saat ini, polemik masih berada di tahap somasi. Apakah akan berujung di meja hijau atau mediasi, waktu yang akan menjawab. Namun satu hal pasti: ketika status tanah menyentuh ruang sakral dan sosial, maka dampaknya jauh lebih dalam dari sekadar persoalan kepemilikan. (Red)
Baca Juga :  TNI-Polri Bersinergi Bersihkan Situ Bagendit,Disaksikan Langsung KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Berita Terkait

BPS Garut Raih 8 Penghargaan dari KPPN, Diharapkan Terus Tingkatkan Kinerja Pengelolaan Anggaran
KNPI Garut Putuskan Aklamasi, Agil Sahrizal Jadi Satu-satunya Kandidat
Di setiap langkah, kita mencari arti… 🌙 Di setiap napas, kita rindu akan makna sejati…
Radit Julian Desak Pemerintah Segera Atasi Defisit RSUD dr. Slamet Garut
RSUD dr. Slamet Alami Defisit Keuangan, Pelayanan Kesehatan Warga Garut Terancam
RSU dr. Slamet di Ujung Tanduk: Nyawa Rakyat Garut Taruhan Politik Anggaran?
Basarnas dan perwakilan tenaga ahli dari DPR RI Dorong Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Garut
Setelah Viral di Media Online, BAZNAS Garut Turun Tangan Bantu Pak Yaman, Guru Honorer Difabel Bergaji Rp90 Ribu
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 22:24 WIB

BPS Garut Raih 8 Penghargaan dari KPPN, Diharapkan Terus Tingkatkan Kinerja Pengelolaan Anggaran

Kamis, 28 Agustus 2025 - 21:59 WIB

KNPI Garut Putuskan Aklamasi, Agil Sahrizal Jadi Satu-satunya Kandidat

Kamis, 28 Agustus 2025 - 19:31 WIB

Di setiap langkah, kita mencari arti… 🌙 Di setiap napas, kita rindu akan makna sejati…

Kamis, 28 Agustus 2025 - 14:28 WIB

Radit Julian Desak Pemerintah Segera Atasi Defisit RSUD dr. Slamet Garut

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:43 WIB

RSUD dr. Slamet Alami Defisit Keuangan, Pelayanan Kesehatan Warga Garut Terancam

Berita Terbaru