Banjir Hantam Sudika, Ketua LSM GMBI Distrik Garut Ganda Permana SH: Kami Turut Peduli dan Mohon Maaf Bantuan Belum Maksimal

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 30 Juni 2025 - 11:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Bencana banjir kembali melanda Kampung Sudika, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Sabtu malam (28/06/2025). Derasnya luapan Sungai Cimanuk yang tak terbendung mengakibatkan puluhan rumah warga terendam banjir hingga setinggi dada orang dewasa.

Sementara ratusan warga harus mengungsi dengan kondisi serba terbatas dan penuh keterbatasan.Hingga Minggu sore (29/06/2025), kondisi para pengungsi masih sangat memprihatinkan. Berdasarkan pantauan lapangan, lebih dari 300 jiwa terdampak langsung akibat banjir tersebut.

Mereka kini bertahan di pengungsian darurat yang tersebar di masjid, tenda-tenda sementara, hingga rumah kerabat yang tidak terdampak. Minimnya logistik dan fasilitas dasar membuat warga semakin tertekan, terlebih anak-anak dan lansia yang sangat rentan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.

Melihat kondisi tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Distrik Garut bergerak cepat. Dipimpin langsung oleh Ketua Distrik, Ganda Permana, S.H., LSM GMBI hadir di lokasi banjir untuk memberikan bantuan darurat serta menyerap langsung keluhan dan kebutuhan mendesak para korban.

“Kami dari GMBI turut prihatin atas musibah banjir ini. Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, kami sangat terpanggil untuk segera bergerak. Banyak warga yang kedinginan, lapar, bahkan tidak memiliki pakaian kering. Kami sudah menyalurkan bantuan semampu kami, namun tentu saja belum bisa menjangkau semua,” kata Ganda Permana dalam keterangannya kepada media. Senin, (30/06/2025).

Dalam kesempatan itu, Ganda menyampaikan permohonan maaf kepada para korban banjir, apabila bantuan yang telah diberikan oleh pihaknya belum maksimal. Ia menegaskan bahwa keterbatasan sumber daya bukan menjadi alasan untuk berhenti peduli, melainkan menjadi motivasi untuk mengajak pihak lain ikut turun tangan.

“Kami mohon maaf apabila bantuan yang kami berikan belum maksimal. Ini bukan akhir dari kepedulian kami, justru awal untuk mengajak lebih banyak pihak hadir membantu. Kepada para donatur yang telah membantu melalui GMBI, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga ini menjadi amal baik, dan juga motivasi bagi yang lainnya untuk tergerak,” ujarnya.

GMBI Distrik Garut, lanjut Ganda, juga sedang membentuk Posko Bantuan Kemanusiaan yang akan terpusat di sekitar wilayah pengungsian. Posko tersebut diharapkan menjadi titik koordinasi bagi masyarakat yang ingin menyumbang, baik dalam bentuk makanan, minuman, pakaian, perlengkapan bayi, maupun obat-obatan.

“Kami akan membuka Posko Kemanusiaan GMBI agar proses penyaluran bantuan lebih terkoordinasi. Harapannya, tidak hanya anggota kami yang turun, tetapi juga masyarakat umum bisa langsung ikut serta,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Ganda juga menyoroti persoalan sistemik yang menyebabkan bencana ini terus berulang. Ia menilai bahwa bencana banjir di Kampung Sudika sudah menjadi masalah tahunan yang seharusnya bisa dicegah dengan kebijakan penataan ruang dan pengendalian sungai yang lebih terukur.

“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Garut bersama instansi teknis terkait untuk segera mengevaluasi sistem drainase, kondisi tanggul, serta pengelolaan aliran Sungai Cimanuk. Jangan sampai warga terus menjadi korban dari sistem yang gagal mengantisipasi banjir tahunan,” ujarnya tegas.

Senada dengan itu, Presiden Ruang Rakyat Garut (RRG), Eldy Supriadi yang turut hadir mendampingi GMBI dalam aksi kemanusiaan ini juga menyatakan komitmennya untuk terus memantau kondisi di lapangan serta mengawal jalannya distribusi bantuan.

“Kami dari RRG akan terus memberikan informasi terkini terkait perkembangan situasi di Kampung Sudika, baik melalui media maupun kanal resmi lainnya. Ini bagian dari upaya mendorong semua pihak untuk tidak tinggal diam. Kita harus hadir bersama warga, bukan hanya melihat dari jauh,” kata Eldy.

Di sisi lain, suara harapan dan keluhan juga datang dari para korban banjir. Salah satunya, Ibu Yani, seorang ibu rumah tangga yang kini tinggal di tenda pengungsian bersama tiga anaknya. Ia mengaku sangat kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sejak banjir terjadi.

“Kami cuma bisa bertahan dengan bantuan dari warga dan relawan. Sampai sekarang belum ada bantuan resmi dari pemerintah. Tolong bantu kami. Anak-anak saya kedinginan dan kami kehabisan makanan,” ungkapnya sambil menahan tangis.

Dari lokasi kejadian, banyak rumah yang terlihat rusak parah. Perabotan rumah tangga terendam lumpur, bahan makanan habis, dan fasilitas sanitasi sangat minim. Anak-anak harus tidur beralaskan tikar basah, sementara orang tua berjaga agar anak-anak mereka tidak jatuh sakit.

Peristiwa banjir di Kampung Sudika menjadi pengingat bahwa bencana bukan hanya urusan pemerintah atau lembaga tertentu saja, tetapi panggilan untuk semua lapisan masyarakat. Semangat gotong royong, empati, dan aksi nyata menjadi kunci dalam membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah.

Ganda Permana menutup pernyataannya dengan menyerukan ajakan terbuka:

“Ini saatnya kita buktikan bahwa Garut bukan hanya daerah yang kuat secara budaya dan sejarah, tetapi juga kuat dalam solidaritas dan kemanusiaan. Mari bantu saudara-saudara kita di Kampung Sudika. Karena peduli itu tidak menunggu, tapi langsung bertindak.” (DIX)
Baca Juga :  Polsek Banyuresmi Dukung Ketahanan Pangan,Monitoring Langsung Lahan Jagung di Desa Sukaratu

Berita Terkait

RSU dr. Slamet di Ujung Tanduk: Nyawa Rakyat Garut Taruhan Politik Anggaran?
Basarnas dan perwakilan tenaga ahli dari DPR RI Dorong Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Garut
Setelah Viral di Media Online, BAZNAS Garut Turun Tangan Bantu Pak Yaman, Guru Honorer Difabel Bergaji Rp90 Ribu
Prihatin Kondisi Guru Honorer Disabilitas, Yudha Puja Turnawan Bersama Baznas Bawa Bantuan dan Harapan Baru
ZMC Cisurupan Jadi Sponsor Jalan Santai HUT RI, Sediakan Cek Kesehatan Gratis
Ringankan Kebutuhan Warga, Polsek Banjarwangi Gelar pangan SPHP Beras Murah
Tragedi Pesta Rakyat, Sebulan Berlalu Belum Ada Kepastian Hukum dari Polda Jabar
Kasus Kekerasan Seksual Disabilitas, Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan Tegaskan Negara Harus Hadir Lindungi Hak-Hak Korban
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 11:38 WIB

Basarnas dan perwakilan tenaga ahli dari DPR RI Dorong Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan di Garut

Rabu, 27 Agustus 2025 - 21:25 WIB

Setelah Viral di Media Online, BAZNAS Garut Turun Tangan Bantu Pak Yaman, Guru Honorer Difabel Bergaji Rp90 Ribu

Rabu, 27 Agustus 2025 - 21:15 WIB

Prihatin Kondisi Guru Honorer Disabilitas, Yudha Puja Turnawan Bersama Baznas Bawa Bantuan dan Harapan Baru

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:45 WIB

ZMC Cisurupan Jadi Sponsor Jalan Santai HUT RI, Sediakan Cek Kesehatan Gratis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 09:32 WIB

Ringankan Kebutuhan Warga, Polsek Banjarwangi Gelar pangan SPHP Beras Murah

Berita Terbaru