Tidak sekadar seremoni, DPC PDI Perjuangan Garut akan melaksanakan dua kegiatan besar yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari yang sama, yakni Minggu, 1 Juni 2025, di wilayah Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota.
Pembangunan Rumah Layak Huni untuk Emak Eja
Kegiatan pertama adalah pembangunan rumah layak huni bagi seorang warga lansia bernama Emak Eja yang tinggal di Kampung Jungkeyang, RW 06, Kelurahan Margawati. Proses pembangunan akan dimulai pada pukul 07.00 WIB dan melibatkan gotong royong antara kader partai, relawan, serta warga sekitar.
Menurut keterangan dari pengurus DPC PDI Perjuangan Garut, Emak Eja selama ini tinggal di rumah yang tidak layak huni dan sangat membutuhkan uluran tangan. Maka, momen Hari Lahir Pancasila dianggap tepat untuk memulai langkah nyata dengan membangun hunian yang lebih manusiawi bagi Emak Eja, sekaligus sebagai bentuk nyata dari prinsip keadilan sosial yang terkandung dalam sila kelima Pancasila.
“Kami tidak ingin Hari Lahir Pancasila hanya diperingati secara simbolik. Pancasila harus hadir dalam kerja nyata, dalam aksi gotong royong, dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Pembangunan rumah untuk Emak Eja adalah simbol dari kerja politik yang memihak,” ujar salah satu pengurus DPC. Kamis,(29/05/2025).
Sarasehan Membumikan Pancasila
Setelah kegiatan pagi hari, rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila akan dilanjutkan dengan Sarasehan Kebangsaan yang mengusung tema: “Membumikan Pancasila, Tugas Seluruh Masyarakat.” Acara ini akan digelar di GOR Junsank GJSC, RT 01 RW 14 Kelurahan Margawati, mulai pukul 13.09 WIB.
Sarasehan ini bukan sekadar diskusi formal, tetapi forum yang dirancang agar masyarakat dari berbagai kalangan bisa ikut serta menyampaikan pandangan dan pengalaman tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini akan melibatkan berbagai unsur, di antaranya: Pemerintah Kabupaten Garut, pengurus DPC, pengurus PAC dan ranting PDI Perjuangan se-Kecamatan Garut Kota, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari setiap RW di Kelurahan Margawati. Para peserta akan berdiskusi mengenai tantangan dalam mengamalkan Pancasila serta mencari solusi konkret agar nilai-nilainya dapat benar-benar hadir dalam kehidupan sosial masyarakat Garut.
“Pancasila bukan hanya hafalan lima sila, tapi harus menjadi pedoman hidup. Di tengah tantangan zaman seperti sekarang, kita butuh membumikan kembali nilai-nilai kebangsaan agar tidak luntur. Sarasehan ini bagian dari upaya bersama membangun kesadaran itu,” jelas salah satu narasumber yang akan tampil dalam diskusi.
Menghadirkan Politik yang Membumi dan Berideologi
Kedua kegiatan yang dilaksanakan DPC PDI Perjuangan Garut ini menunjukkan model politik yang tidak terputus dari ideologi. Hari Lahir Pancasila diperingati tidak dengan seremonial belaka, tetapi melalui kerja konkret yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Melalui pembangunan rumah dan kegiatan sarasehan, PDI Perjuangan Garut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak melupakan akar kebangsaan, yakni gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan. Terlebih di tengah situasi sosial yang rentan dengan polarisasi, semangat Pancasila harus kembali ditegakkan sebagai fondasi utama berbangsa dan bernegara.
PDI Perjuangan sebagai partai ideologis ingin menunjukkan bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi soal keberpihakan dan kerja-kerja yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Hari Lahir Pancasila menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen tersebut.
“Kami ingin rakyat merasakan kehadiran partai, bukan hanya menjelang pemilu. Hari Lahir Pancasila ini jadi panggung bagi politik yang membumi, berpihak, dan solutif,” tutup pernyataan dari jajaran DPC.
Dengan semangat Pancasila yang membara, DPC PDI Perjuangan Garut menghadirkan peringatan 1 Juni 2025 yang penuh makna: membangun yang lemah, merawat kebersamaan, dan menghidupkan kembali diskusi kebangsaan di tengah masyarakat. Inilah wajah politik yang tidak hanya berbicara di panggung, tetapi hadir nyata di tengah rakyat. (Eldy)