Dalam implementasi awal program Ngabalur, Lurah Wijiyono langsung terjun meninjau kegiatan bersih-bersih lingkungan yang dilakukan serentak di seluruh wilayah Kelurahan Sukamentri, mencakup 25 Rukun Warga (RW). Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang pembuktian semangat gotong royong warga, tetapi juga menjadi titik awal kebersamaan antara pemerintah kelurahan dan masyarakat dalam menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan tempat tinggal mereka.
“Melalui Ngabalur, kami ingin menciptakan ruang dialog terbuka dan hangat dengan warga. Tidak harus selalu formal di kantor, justru dengan ngobrol santai sambil melihat langsung kondisi di lapangan, kami bisa mengetahui apa yang betul-betul menjadi kebutuhan dan harapan masyarakat,” ungkap Wijiyono saat ditemui saat meninjau kegiatan di RW 05 saat diwawancarai awak media di wilayah RW 25 Kelurahan Sukamentri. Jum’at, (16/05/2025).
Kegiatan bersih-bersih ini merupakan bagian dari program rutin kebersihan kelurahan yang kini didorong lebih maksimal dengan pelibatan seluruh lapisan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pengurus RT/RW, kader PKK, Karang Taruna, hingga Linmas. Kehadiran langsung Lurah Sukamentri dalam kegiatan tersebut menambah semangat warga untuk terlibat aktif.
Beberapa titik lokasi yang ditinjau langsung oleh Lurah Wijiyono di antaranya kawasan pemukiman padat penduduk di RW 03 dan RW 06, area selokan dan bantaran sungai di RW 12 dan RW 14, serta ruang terbuka hijau di RW 20. Selain meninjau, Wijiyono juga tak segan ikut memungut sampah, mengangkat gulma, dan memberikan arahan langsung kepada warga terkait pengelolaan sampah rumah tangga dan pentingnya memilah sampah sejak dari sumber.
Menurutnya, keberhasilan menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, membangun kesadaran warga secara konsisten menjadi hal yang sangat penting.
“Kalau lingkungan kita bersih, sehat, dan tertata, dampaknya akan luas: dari kesehatan warga, estetika lingkungan, hingga peningkatan kualitas hidup. Dan semua itu bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti kegiatan bersih-bersih hari ini,” tambahnya.
Warga pun menyambut baik program Ngabalur. Salah seorang tokoh masyarakat RW 25, Pak Uus, menyebutkan bahwa program ini memberikan warna baru dalam kepemimpinan kelurahan. “Biasanya Lurah itu sulit ditemui, tapi sekarang beliau datang sendiri ke RW kami, ngobrol, bahkan ikut kerja bakti. Ini luar biasa dan membuat kami merasa dihargai,” ujarnya.
Dengan semangat Ngabalur, Lurah Wijiyono berharap Kelurahan Sukamentri dapat menjadi contoh dalam membangun tata kelola pemerintahan yang partisipatif, dekat dengan rakyat, dan responsif terhadap berbagai dinamika sosial yang berkembang. Ia juga berkomitmen menjadikan Ngabalur sebagai agenda rutin bulanan yang menyasar tidak hanya soal kebersihan, tetapi juga sektor pendidikan, ekonomi, keamanan lingkungan, dan penguatan kelembagaan warga.
Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, harmonis, dan berkelanjutan. (DIX)