Kunjungan Kapolda bukan sekadar formalitas. Di balik seragam dan jabatan tinggi, hadir rasa kehilangan mendalam atas gugurnya salah satu anggota terbaik Polri dalam tragedi pesta rakyat yang berujung maut. Turut hadir Ketua Bhayangkari Daerah Jabar, Kabid Propam, Kabid Humas, Kabid Dokkes serta Dir Intelkam Polda Jabar semuanya datang membawa pesan empati, penghormatan, dan janji keadilan.
Dalam suasana penuh tangis, Irjen Rudi menyampaikan langsung kepada keluarga, bahwa almarhum mendapat kenaikan pangkat anumerta dari Bripka menjadi Aipda, sesuai dengan Keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui surat Kep/1085/VII/2025.
“Ini bukan hanya pangkat, ini bentuk penghormatan negara atas pengabdian almarhum. Beliau gugur sebagai pahlawan tugas,” ujar Kapolda dengan suara terbata.
Air mata pun pecah. Istri almarhum, yang setia mendampingi jasad suaminya yang telah dibalut kain kafan, terlihat tak kuasa menahan isak. Tangan gemetar, ia menggenggam kuat seraya menerima penghormatan itu. Para kerabat dan tetangga tak kuasa menahan duka, mengenang Cecep sebagai sosok hangat dan bertanggung jawab, yang selalu siap mengabdi kapan pun tugas memanggil.
Gugur Dalam Tugas, Lindungi Masyarakat
Tragedi bermula saat acara pesta rakyat digelar di Alun-Alun Garut, sebagai bagian dari perayaan pernikahan anak pejabat tinggi dari Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Garut.
Ribuan warga tumpah ruah. Namun, antusiasme tanpa pengendalian berujung malapetaka: massa membludak dan tak terkendali. Di tengah kepanikan, Bripka Cecep berdiri di garda depan mencoba mengurai kekacauan.
Namun, dalam desakan yang brutal, Bripka Cecep kehilangan nyawa bersama dua warga lainnya. Ia bukan sekadar petugas, ia adalah tameng yang mengorbankan dirinya demi keselamatan rakyat.
Janji Penyelidikan Menyeluruh
Irjen Rudi Setiawan menegaskan, Polda Jabar tidak akan tinggal diam.
“Kami akan menyelidiki insiden ini secara menyeluruh. Ini bukan hanya tragedi, ini peringatan serius bagi semua penyelenggara kegiatan publik agar lebih bertanggung jawab.”
Kapolda menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh atas keamanan dan manajemen massa dalam setiap agenda besar, terutama yang melibatkan masyarakat umum. Ia juga menginstruksikan jajarannya untuk menelusuri pihak-pihak yang bertanggung jawab, dari panitia hingga pengelola keamanan acara.
Santunan dan Penguatan Moril
Selain menyampaikan pangkat anumerta, Kapolda juga menyerahkan santunan secara langsung kepada keluarga almarhum.
“Ini hanya bagian kecil dari kami. Tapi yang lebih penting adalah kebersamaan. Kami datang bukan hanya sebagai pimpinan, tapi sebagai keluarga besar Polri yang turut berduka.”
Ia pun memberikan pesan penguatan spiritual bagi keluarga.
“Percayalah, pengorbanan Bripka Cecep tak sia-sia. Ia telah gugur sebagai syuhada tugas. Negara dan rakyat akan mengenangnya sebagai pahlawan.”
Tragedi yang Menampar Nurani Publik
Peristiwa tragis ini mengguncang hati masyarakat Garut. Apa yang semula dirancang sebagai pesta kebahagiaan berubah menjadi duka mendalam. Banyak pihak menyesalkan kelalaian dalam mengelola acara sebesar itu, terlebih karena berujung pada korban jiwa.
Kepolisian menegaskan akan menindak tegas kelalaian yang terjadi, dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Jangan ulangi kesalahan yang sama. Jiwa rakyat tak boleh jadi taruhan dalam pesta elite,” tegas Kapolda menutup kunjungannya.
Bripka Cecep Saeful Bahri telah pergi, namun pengorbanannya akan terus dikenang. Ia adalah simbol dari keberanian, tanggung jawab, dan cinta sejati pada tanah air dan rakyatnya. Ia bukan sekadar anggota polisi ia adalah pelindung sejati yang gugur demi amanahnya. (DIX)