
Nusaharianmedia.com, 4 Agustus 2025 – Kisah menyentuh datang dari Kampung Gagarjunti, Desa Hegarsari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Seorang janda tua dhuafa bernama Emak Iah hidup sebatang kara dalam kondisi lumpuh dan menempati rumah kontrakan sederhana setelah menjual rumah peninggalan almarhum suaminya.
Sejak suaminya, Abah Amar, meninggal dunia pada tahun 2018, Emak Iah menjalani hari-hari penuh keterbatasan tanpa keturunan yang mendampingi. Kondisi kesehatan yang terus menurun membuatnya tak mampu bekerja maupun beraktivitas normal.
Beruntung, di tengah kesendirian itu masih ada sosok penuh ketulusan, Emak Uti – seorang janda tua yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan mendiang suami Emak Iah. Emak Uti setiap hari menyisihkan makanan, merawat, bahkan kerap menginap untuk menemani Emak Iah agar tidak merasa sendiri.
Kunjungan DPRD dan Dinas Sosial
Pada Senin (4/8), Yudha Puja Turnawan, Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, bersama sejumlah pejabat daerah mendatangi kediaman Emak Iah. Turut hadir dalam kunjungan tersebut:
Pak Rahmat, Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Garut
Pak Saefuloh, Kasi Trantib Kecamatan Kadungora
Pak Yudi Yudistira, Kepala Desa Hegarsari
Dalam kesempatan itu, Dinas Sosial menyerahkan bantuan sembako, sementara Yudha secara pribadi memberikan bantuan tambahan berupa sembako dan sejumlah uang tunai.
Harapan untuk Perhatian Lebih
Yudha menegaskan bahwa Emak Iah termasuk kelompok rentan yang menjadi prioritas penerima bantuan, sebagaimana diatur dalam Perda Kabupaten Garut Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
“Emak Iah hidup sebatang kara, mengalami kelumpuhan, dan tidak memiliki rumah. Beliau adalah potret nyata kelompok paling rentan yang harus mendapatkan perlindungan sosial yang layak,” ujar Yudha.
Dalam kesempatan itu, Yudha juga menyampaikan sejumlah harapan kepada berbagai pihak:
Bupati Garut: Mengalokasikan anggaran lebih besar untuk rehabilitasi sosial.
BAZNAS Garut: Memberikan bantuan khusus bagi Emak Iah.
Pengelola iuran KORPRI: Memanfaatkan dana untuk membantu lansia dhuafa sebatang kara.
Forum TJSLP (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan): Segera dibentuk agar dunia usaha turut berperan dalam membantu lansia miskin.
Kementerian Sosial RI: Diharapkan turut hadir memberikan bantuan nyata.
Potret Kemiskinan yang Menggugah
Kisah Emak Iah menggambarkan wajah kemiskinan dan kesendirian di usia senja. Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat untuk memastikan tidak ada lagi lansia seperti Emak Iah yang terabaikan di tengah kehidupan modern saat ini. (H_N)