Dipimpin oleh sosok pendidik tangguh, Hj. Enden Lesmanawati, S.Pd., M.Pd., SMK Negeri 12 Garut tampil sebagai lembaga yang mengedepankan pendidikan karakter. Dalam sebuah pernyataan inspiratif, Hj. Enden menyampaikan komitmennya sebagai kepala sekolah yang tak hanya mengelola pendidikan formal, tetapi juga membangun fondasi moral dan spiritual para siswa.
“Kami di SMK Negeri 12 Garut berjuang dan mengabdi untuk negeri, bukan sekadar mendidik untuk pintar, tetapi membentuk manusia-manusia yang beradab, berbudi luhur, berakhlakul karimah, dan kelak mampu menjadi panutan di tengah masyarakat,” ujar Hj. Enden dengan penuh keteguhan hati. Senin, (02/06/2025).
Menurutnya, tanggung jawab seorang pendidik tidak berhenti di ruang kelas, melainkan juga menjadi teladan dan pembimbing dalam kehidupan sosial anak-anak didiknya. Dalam era yang penuh tantangan, terutama di kalangan remaja, membentuk karakter menjadi aspek yang sama pentingnya dengan penguasaan ilmu dan keterampilan.
Pendidikan Vokasi yang Berkarakter
Sebagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), SMK Negeri 12 Garut membekali siswanya dengan berbagai kompetensi vokasional sesuai kebutuhan dunia industri. Namun, Hj. Enden menekankan bahwa keahlian tanpa karakter adalah hal yang timpang.
“Kami sadar bahwa lulusan SMK dituntut untuk siap kerja. Tapi kami juga ingin mereka siap secara mental, etika, dan spiritual. Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang tidak hanya bisa, tapi juga bisa dipercaya, jujur, dan punya integritas,” tambahnya.
Untuk itu, sekolah ini secara konsisten melaksanakan program pembinaan karakter melalui kegiatan keagamaan seperti tadarus pagi, sholat dhuha bersama, pembinaan akhlak setiap pekan, serta penguatan nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan dalam setiap kegiatan.
Perjuangan Tanpa Akhir
Mengabdi di dunia pendidikan, terutama di daerah, bukan tanpa tantangan. Mulai dari keterbatasan sarana, persoalan sosial ekonomi peserta didik, hingga tekanan capaian mutu pendidikan, menjadi bagian dari dinamika yang harus dihadapi.
Namun, bagi Hj. Enden, semua itu bukanlah alasan untuk menyerah. Ia justru melihatnya sebagai ladang perjuangan dan pengabdian yang mulia.
“Kami bukan hanya bekerja, tapi juga berjuang. Ini adalah jalan pengabdian kami kepada bangsa. Mendidik anak-anak dengan cinta, ketulusan, dan keikhlasan adalah bagian dari ibadah,” ungkapnya haru.
Sebagai pemimpin sekolah, ia juga membangun komunikasi erat dengan orang tua siswa, komite sekolah, serta pihak dunia usaha dan industri (DUDI) untuk memastikan lulusan SMK bisa terserap dan berkontribusi di masyarakat.
Menjadi Cahaya di Tengah Kegelapan
Perubahan besar tidak selalu dimulai dari kota besar. SMK Negeri 12 Garut membuktikan bahwa sekolah di daerah pun bisa menjadi pelopor pendidikan karakter yang membumi dan berdampak nyata.
Banyak alumni sekolah ini yang telah bekerja di berbagai sektor, baik di perusahaan nasional, berwirausaha, maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka membawa nama baik almamater dengan bekal yang diberikan selama di bangku sekolah.
“Kami ingin SMK Negeri 12 Garut menjadi tempat tumbuhnya generasi emas. Anak-anak yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap memberi warna positif bagi negeri ini. Menjadi panutan, bukan beban masyarakat,” tutup Hj. Enden dengan senyum optimis.
Harapan untuk Masa Depan
Di tengah upaya pemerintah mendorong revitalisasi SMK, sosok seperti Hj. Enden Lesmanawati dan sekolah yang ia pimpin menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan bisa menjadi kekuatan transformasi sosial.
Dengan semangat juang, pengabdian tanpa pamrih, dan dedikasi tinggi, SMK Negeri 12 Garut terus melangkah menjemput masa depan. Masa depan yang diisi oleh anak-anak bangsa yang unggul, beretika, dan siap menjaga martabat Indonesia. (DIX)