Garut, Nusaharianmedia.com – Motor listrik semakin menjadi sorotan sebagai transportasi masa depan yang ramah lingkungan. Namun, berbagai tantangan seperti edukasi masyarakat dan infrastruktur masih menjadi penghambat utama. Deden Agus Hermawan, pemilik showroom motor listrik di Garut, memaparkan strategi yang ia terapkan untuk memperluas pasar kendaraan ini.
“Kami bekerja sama dengan pihak leasing dan perbankan untuk mempermudah pembiayaan bagi konsumen. Ini salah satu upaya kami agar motor listrik lebih terjangkau,” ujar Deden saat ditemui di showroom-nya, Sabtu (25/01/2025).
Edukasi dan Persepsi Konsumen: Tantangan Awal
Menurut Deden, kurangnya pemahaman masyarakat menjadi tantangan besar. Banyak orang masih ragu terhadap biaya operasional dan keamanan motor listrik. “Padahal, pengisian daya hanya membutuhkan sekitar 2 kWh listrik untuk jarak 60 km. Ini jauh lebih hemat dibandingkan bahan bakar fosil,” jelasnya.
Selain itu, perawatan motor listrik lebih sederhana karena tidak memerlukan penggantian oli atau komponen mesin konvensional lainnya. Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, showroom Deden bahkan menawarkan garansi baterai hingga 10.000 km.
Kolaborasi dengan Berbagai Pihak
Deden juga aktif membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan perusahaan swasta. Salah satu terobosannya adalah kerja sama dengan sekolah kejuruan untuk memperkenalkan teknologi motor listrik kepada generasi muda.
Beberapa institusi, seperti koperasi Dinas Kesehatan Jawa Barat dan perusahaan lokal, telah menunjukkan minat besar terhadap motor listrik. Selain itu, showroom-nya menjajaki kerja sama dengan PLN untuk pemasangan stasiun pengisian daya di lokasi strategis.
Layanan Inovatif untuk Konsumen
Untuk menjangkau konsumen di daerah terpencil, Deden menyediakan layanan servis langsung ke rumah. “Ini solusi kami bagi pelanggan yang jauh dari pusat servis,” jelasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Deden optimistis motor listrik akan menjadi pilihan transportasi utama di masa depan. “Edukasi yang berkelanjutan dan kebijakan pendukung sangat penting untuk mendorong adopsi teknologi ini,” pungkasnya.(T.Wirama)