Pada Jum’at (11/07/2025), Desa Ngamplang menerima kunjungan istimewa dari kelompok sosial asal Bandung yang dipimpin oleh tokoh sosial Lina Herlina Kersa. Dalam kunjungan tersebut, rombongan menyerahkan bantuan berupa kursi roda kepada warga yang membutuhkan, khususnya mereka yang mengalami keterbatasan mobilitas.
Kepala Desa Ngamplang, Sudrajat, S.Ag., menyambut langsung kedatangan rombongan di kantor desa. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi atas empati dan kontribusi nyata yang ditunjukkan kelompok sosial tersebut.
“Kami sangat menghargai kepedulian ini. Bantuan kursi roda bukan hanya soal alat bantu fisik, tetapi menyentuh langsung sisi kemanusiaan warga kami. Ini menunjukkan bahwa solidaritas tidak mengenal batas wilayah,” ujar Sudrajat.
Inisiatif bantuan tersebut lahir dari kegiatan studi tiru yang dilakukan oleh komunitas sosial asal Bandung. Selain bertujuan menggali inspirasi dari praktik sosial di desa, kunjungan itu juga dimanfaatkan untuk mempererat jejaring sosial antarwilayah dan mendorong kolaborasi yang lebih luas.
Lina Herlina, sebagai penggagas kegiatan, menyebut bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari gerakan kolektif yang ingin menegaskan pentingnya membangun empati dan aksi nyata di tengah masyarakat.
“Kami percaya desa adalah pusat nilai-nilai sosial yang kuat. Melalui kegiatan seperti ini, kami tidak hanya berbagi, tapi juga belajar dan membangun relasi antarmanusia yang lebih erat. Ngamplang menjadi inspirasi karena keterbukaannya dan komitmennya terhadap nilai kemanusiaan,” ungkap Lina.
Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung dan disaksikan oleh warga serta perangkat desa. Suasana haru dan syukur terasa kuat, terutama dari pihak keluarga penerima manfaat yang menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Tak hanya penyerahan bantuan, kegiatan juga dimanfaatkan untuk berdiskusi ringan antara kelompok sosial dan aparatur desa, membuka peluang kerja sama ke depan. Topik yang dibahas mencakup pemberdayaan ekonomi warga, pelatihan keterampilan, serta bantuan kesehatan berkelanjutan.
Kegiatan ini mempertegas bahwa kerja-kerja sosial bukan semata tanggung jawab pemerintah. Ketika masyarakat dan komunitas sipil bergerak bersama, maka berbagai permasalahan dapat diurai secara kolaboratif.
Menutup kegiatan, Kepala Desa Sudrajat berharap semangat solidaritas seperti ini dapat direplikasi di tempat lain. Ia menegaskan bahwa desa-desa terbuka seperti Ngamplang siap menjadi bagian dari gerakan perubahan sosial yang berbasis kebutuhan warga.
“Semoga ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas. Desa bukan objek, tapi subjek pembangunan sosial. Kami terbuka untuk semua bentuk kolaborasi yang berpihak pada warga,” pungkasnya. (Red)







