Garut,Nusaharianmedia.com – Satu per satu kendaraan mengular di jalur Limbangan dan Malangbong. Klakson bersahutan, udara hangat bercampur semangat Lebaran. Namun di balik padatnya lalu lintas, terselip barisan aparat berseragam yang siaga, ramah, dan tangguh.
Mereka berdiri, menyapa, mengatur, membantu, tanpa keluh dan tanpa jeda. Inilah potret keseharian personel Polres Garut selama Operasi Ketupat Lodaya 2025, yang digelar dari H-7 hingga H+7 Idulfitri 1446 H.
Di bawah komando AKBP Mochammad Fajar Gemilang, S.I.K., M.H., M.I.K., Polres Garut menjalankan misi pengamanan tahunan ini tidak sekadar sebagai kewajiban institusi, melainkan bentuk pengabdian menyeluruh untuk masyarakat. Dan hasilnya tak terbantahkan: arus mudik dan balik berjalan lancar, tingkat kecelakaan menurun signifikan, serta stabilitas umum tetap terjaga.
“Alhamdulillah, pengamanan berjalan dengan baik. Ini bukan hanya kerja Polri, tapi hasil kolaborasi seluruh elemen—TNI, Pemda, Dishub, Satpol PP, tenaga medis, relawan, dan tentu saja masyarakat,” ujar AKBP Fajar Gemilang dalam wawancara dengan awak media di Mapolres Garut, Rabu,(16/04/2025).
Mengawal Pergerakan Masyarakat dalam Skala Besar
Lebaran 2025 mencatat lonjakan mobilitas masyarakat yang luar biasa. Tidak hanya arus mudik yang melewati jalur nasional Garut–Tasik–Bandung, tetapi juga meningkatnya kunjungan wisata ke destinasi unggulan seperti Cipanas, Darajat, Papandayan, dan pesisir selatan.
Menghadapi tantangan ini, Polres Garut menerjunkan lebih dari 500 personel. Mereka ditempatkan di pos-pos strategis, dari perbatasan hingga kawasan objek wisata. Pos pelayanan tak lagi sekadar tempat jaga, melainkan pusat informasi, pelayanan kesehatan, dan ruang istirahat gratis bagi pemudik.
“Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran polisi bukan sebagai penjaga yang menakutkan, tetapi sebagai sahabat di jalanan. Itulah esensi dari pendekatan humanis kami,” ungkap Kapolres.
Teknologi dan Sentuhan Kemanusiaan
Selain mengandalkan kekuatan personel, Polres Garut juga mengoptimalkan dukungan teknologi. Ratusan titik pengawasan dipantau lewat kamera CCTV. Informasi lalu lintas dan kondisi jalur diperbarui secara berkala melalui kanal daring yang bisa diakses publik.
Namun teknologi tidak menggantikan sentuhan manusia. Di setiap pos, ada senyum dari anggota yang membantu mendorong kendaraan mogok, menyuapi makanan ke balita yang kelelahan, hingga menggendong lansia yang butuh bantuan.
“Kadang, tindakan sederhana seperti memberi minum atau menemani ngobrol di pos jauh lebih berarti. Polisi bukan hanya soal penegakan hukum, tapi soal empati,” kata seorang anggota yang bertugas di Pos Tarogong Kaler.
Menunda Lebaran, Mengutamakan Tugas
Di saat banyak orang berkumpul bersama keluarga, personel Polres justru menyambut Lebaran di tengah jalan. Momen takbir, salat Id, hingga makan ketupat pun mereka lewati dalam seragam dinas dan bau aspal.
Kapolres menyampaikan apresiasi khusus untuk seluruh jajarannya. Menurutnya, loyalitas para anggota yang bertugas tanpa pamrih adalah cerminan pengabdian tulus.
“Saya bangga pada semuanya. Mereka tidak hanya hadir secara fisik, tetapi memberikan sepenuh hati untuk melindungi masyarakat,” ucap AKBP Fajar Gemilang.
Efek Ganda: Keamanan Menumbuhkan Ekonomi
Tak hanya aspek lalu lintas dan kriminalitas yang menjadi perhatian. Polres Garut juga memberi atensi penuh terhadap sentra ekonomi dan wisata. Hasilnya, Garut mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan dan perputaran uang selama masa Lebaran.
“Ketika keamanan terjaga, ekonomi ikut bergerak. UMKM, pedagang kaki lima, pengelola wisata—semua mendapat manfaat. Ini adalah bentuk kontribusi nyata dari keamanan yang terencana dan humanis,” jelas Kapolres.
Melangkah Lebih Jauh: Garut Aman, Garut Maju
Bagi Polres Garut, keberhasilan Operasi Ketupat Lodaya 2025 bukanlah akhir, tetapi awal dari komitmen jangka panjang. AKBP Fajar Gemilang menegaskan bahwa sinergi lintas sektoral akan terus diperkuat, termasuk peningkatan kapasitas personel dan pengembangan sistem digital keamanan.
“Keamanan adalah fondasi dari pembangunan. Kami tidak hanya menjaga ketertiban, tetapi ikut mendorong kemajuan Garut. Kami percaya, ketika masyarakat merasa aman dan dilayani dengan baik, mereka pun akan lebih produktif dan sejahtera,” tuturnya dengan mantap.
Operasi telah usai, namun semangat pengabdian Polres Garut masih menyala. Di setiap jalan yang kini lebih lengang, di setiap sudut pos yang mulai kosong, ada jejak dedikasi yang tidak lekang oleh waktu. Inilah cerita tentang polisi yang tak hanya menjaga, tapi juga melayani dan menginspirasi. (DIX)