Nusaharianmedia.com — Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jawa Barat, Dr. H. Agus Djumaedi, M.Si., resmi melantik Dr. Ir. H. Abdul Syakur Amin, M.Eng. sebagai Ketua PBVSI Kabupaten Garut masa bakti 2025–2030.
Pelantikan berlangsung di Gedung Pendopo Kabupaten Garut, Jumat (24/10/2025), dan dihadiri berbagai unsur penting seperti Wakil Ketua II DPRD Jawa Barat H. MQ. Iswara, Ketua DPRD Garut Aris Munandar, S.Pd.I., Kepala Dispora Garut Ade Herdansyah, M.M., Ketua KONI Garut Subhan Rohmansyah, S.E., M.M., unsur Forkopimda dari Polres dan Koramil, serta para pengurus cabang olahraga dan atlet bola voli.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PBVSI Jawa Barat Dr. Agus Djumaedi menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Abdul Syakur yang kembali dipercaya memimpin PBVSI Garut.
“Pak Syakur adalah sosok kepala daerah yang memiliki kepedulian luar biasa terhadap olahraga, khususnya bola voli. Ini sangat membanggakan bagi kami,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Jawa Barat H. MQ. Iswara, yang juga mantan Ketua PBVSI Jawa Barat selama empat periode, turut memberikan pujian terhadap langkah Abdul Syakur.
“Syukur alhamdulillah, hari ini kita menghadiri pelantikan Pak Dr. Insinyur Abdul Syakur Amin sebagai Ketua PBVSI Kabupaten Garut. Ini hal yang sangat luar biasa, karena jarang sekali seorang kepala daerah yang justru memilih kembali menjadi ketua cabang olahraga,” ujar Iswara usai acara pelantikan.
Menurutnya, Abdul Syakur merupakan figur yang memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia olahraga, khususnya bola voli.
“Beliau sudah dua periode menjabat Ketua PBVSI Garut sebelumnya dan kebetulan saya juga yang melantik. Selain itu, beliau juga pernah dua periode menjadi Ketua KONI Garut, juga saya yang melantik dalam kapasitas sebagai Ketua Umum PBVSI Jawa Barat,” ungkapnya.
Iswara menilai keputusan Abdul Syakur untuk kembali memimpin PBVSI meskipun kini menjabat sebagai Bupati Garut merupakan bentuk komitmen dan ketulusan yang patut diteladani.
“Biasanya, kalau sudah jadi kepala daerah, orang akan lebih memilih menjadi Ketua KONI karena punya akses langsung terhadap dukungan anggaran daerah. Tapi Pak Syakur justru memilih kembali ke cabang olahraga, yang tidak secara langsung mendapatkan dana dari pemerintah daerah. Ini bukti kecintaan sejatinya terhadap olahraga,” tambahnya.
Ia menegaskan, langkah Abdul Syakur tersebut menjadi contoh nyata bagaimana jabatan publik tidak menghalangi seseorang untuk terus mengabdi di bidang yang dicintainya.
“Ini hal yang luar biasa, dan patut kita apresiasi bersama. Dedikasi beliau menunjukkan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas, tapi panggilan jiwa,” pungkas Iswara. (Hilman)
