Garut,Nusaharianmedia.com – Dahulu, Garut dikenal sebagai Kota Intan, julukan yang menggambarkan keindahan dan nilai istimewa daerah ini. Namun, seiring waktu, nama itu mulai tergeser dengan sebutan baru. Yaitu Kota Dodol, yang lebih menonjolkan salah satu produk kuliner khasnya.
Fenomena perubahan identitas ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk tokoh masyarakat Garut, Iim Ibrahim. Ia menilai bahwa pergeseran julukan ini bukan sekadar soal branding, tetapi juga mencerminkan arah perkembangan sosial dan ekonomi yang dijalankan oleh para pemimpin daerah dari masa ke masa.
“Dulu kita bangga dengan sebutan Kota Intan, yang melambangkan nilai dan keunikan Garut. Kini, Garut lebih dikenal sebagai Kota Dodol. Artinya, ada perubahan dalam cara daerah ini dipromosikan dan diingat oleh masyarakat,” ujar Iim Ibrahim dalam wawancaranya. Pada Jum’at,(08/02/2025).
Lebih lanjut, ia mempertanyakan bagaimana Garut akan dikenal di masa mendatang di bawah kepemimpinan berikutnya.
“Apakah kita akan tetap menjadi Kota Dodol, atau mungkin berkembang menjadi Kota Wisata, Kota Budaya, atau bahkan Kota Industri? Itu tergantung pada kebijakan dan visi pemimpin ke depan,” tambahnya.
Menurut Iim, julukan yang melekat pada suatu daerah bukan hanya sekadar nama, tetapi juga mencerminkan strategi pembangunan dan kebijakan yang dijalankan. Ia berharap pemimpin Garut yang akan datang dapat membawa daerah ini ke arah yang lebih maju dengan identitas yang kuat dan membanggakan.
Saat ini, Garut masih memiliki banyak potensi, baik di sektor pariwisata, pertanian, maupun industri kreatif. Masyarakat pun menunggu langkah pemimpin baru dalam menentukan arah perkembangan daerah ini, apakah tetap mempertahankan julukan Kota Dodol atau menghadirkan identitas baru yang lebih luas dan representatif. (DIX)