Garut, Nusaharianmedia.com – Persoalan sampah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini memasuki fase darurat. Ketua Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, menyoroti rendahnya capaian pengelolaan sampah yang baru mencapai 35 persen sebagai ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Perkembangan jumlah penduduk dan pola konsumsi yang semakin kompleks memperparah situasi ini. Sayangnya, pengelolaan sampah belum maksimal,” ujar Tedi, Rabu (22/01/2025).
Tedi juga mengkritisi isu mengenai Garut yang disebut-sebut menerima sampah dari Kota Bandung. Kebijakan ini, menurutnya, tidak hanya memperberat beban lingkungan tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
“Jika benar adanya, kebijakan tersebut harus dihentikan. Pemerintah wajib fokus pada peningkatan pengelolaan sampah lokal, bukan malah menambah volumenya,” tegas Tedi.
Ia mendesak pemerintah daerah, termasuk DLH dan Pj Bupati, untuk segera mengambil tindakan konkret dalam mengatasi persoalan ini. LIBAS menilai, solusi yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan menjadi langkah mendesak demi kesejahteraan masyarakat Garut.
“Kebijakan lingkungan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan masyarakat dan kualitas hidup warga. Ini tanggung jawab kita bersama,” imbuhnya.
Krisis sampah ini menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk segera bersinergi dalam menyelamatkan Garut dari ancaman degradasi lingkungan. (DIX)