Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda, ibu-ibu PKK, hingga pelajar yang turut serta membersihkan area desa, saluran air, dan fasilitas umum.
Kepala Desa Cigedug, Basit Abdul Kodir, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi merupakan wujud nyata komitmen Pemdes dalam membangun budaya bersih dan sehat di tengah masyarakat. Menurutnya, menciptakan lingkungan yang bersih membutuhkan keterlibatan semua pihak, tidak hanya mengandalkan pemerintah desa.
“Kegiatan ini adalah bentuk kebersamaan dan kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar. Melalui gotong royong, kita ingin memberikan contoh kepada masyarakat bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah desa, tapi tanggung jawab bersama seluruh warga,” ujar Basit Abdul Kodir saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Basit menambahkan, gerakan Jum’at Bersih juga memiliki manfaat kesehatan jangka panjang. Lingkungan yang bersih dapat menekan risiko penyebaran penyakit yang disebabkan oleh kotoran dan genangan air, seperti demam berdarah, diare, serta penyakit kulit.
“Kami berharap dengan rutin melaksanakan Jum’at Bersih, masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan bersama,” tambahnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan, warga tampak antusias membawa alat-alat kebersihan seperti sapu, cangkul, pengki, dan karung sampah. Mereka bekerja sama membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan, membersihkan saluran air dari sumbatan lumpur dan sampah plastik, hingga merapikan rumput liar di sekitar fasilitas umum.
“Senang bisa terlibat langsung dalam kegiatan ini. Selain lingkungan jadi bersih, kami jadi lebih akrab dengan tetangga-tetangga yang mungkin jarang bertegur sapa. Semoga kegiatan seperti ini terus rutin dilakukan,” ungkap Deden, salah satu warga yang ikut serta.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Ujang, juga menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pemdes Cigedug. Menurutnya, program Jum’at Bersih membawa dampak positif, terutama dalam memperkuat silaturahmi antarwarga.
“Kegiatan ini membuat kami lebih guyub. Semua warga turun tangan, mulai anak muda sampai orang tua. Harapan kami, kebiasaan ini terus dilestarikan dan tidak hanya dilakukan saat ada acara bersama,” katanya.
Pemdes Cigedug berencana menjadikan kegiatan Jum’at Bersih sebagai program kerja berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak partisipasi masyarakat di setiap dusun.
Sementara Basit selaku Kepala desa menekankan bahwa budaya bersih perlu ditanamkan sejak dini, termasuk kepada generasi muda, agar kepedulian terhadap lingkungan dapat terjaga dalam jangka panjang.
“Kami juga berencana berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di wilayah desa untuk menanamkan pendidikan lingkungan kepada siswa-siswi. Lingkungan yang bersih adalah warisan berharga untuk anak cucu kita nanti,” pungkas Basit.
Dengan kegiatan seperti ini, Pemdes Cigedug menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya slogan, tetapi aksi nyata yang terus dilakukan secara konsisten, dengan harapan terciptanya desa yang bersih, sehat, nyaman, dan penuh kebersamaan. (DIX)