Digagas oleh lintas elemen masyarakat dari pemuda, buruh, petani, mahasiswa, hingga tokoh-tokoh lokal agenda ini bukan sekadar ajang unjuk rasa, melainkan wadah terbuka bagi warga untuk menyuarakan kritik, keluhan, dan harapan mereka terhadap pemerintah daerah secara langsung dan tanpa perantara.
Kritik Mengemuka: Janji Kampanye Dipertanyakan
Kegeraman atas janji “Garut Hebat” yang dianggap belum terlihat nyata mulai menyeruak. Berbagai perwakilan masyarakat menyuarakan kekecewaan terhadap minimnya perubahan di bidang infrastruktur, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan, hingga buruknya pelayanan publik.
“Seratus hari sudah berlalu, tapi jalan-jalan masih rusak, suara warga masih diabaikan, dan layanan publik masih menyedihkan. Di mana realisasi dari janji-janji hebat itu?” ujar salah satu orator muda yang akan tampil dalam panggung bebas nanti. Minggu,(08/06/2025).
Kritik tajam juga diarahkan pada lemahnya transparansi kebijakan pemerintah serta eksklusivitas dalam pengambilan keputusan yang tidak melibatkan masyarakat akar rumput.
Panggung Rakyat: Wadah Demokrasi yang Nyata
Berbeda dengan aksi massa konvensional, Panggung Bebas Rakyat akan dibuka seluas-luasnya untuk publik. Siapa pun yang hadir dapat menyampaikan aspirasinya melalui mimbar yang disediakan.
Sementara,inisiator acara menegaskan bahwa kegiatan ini murni gerakan moral dan kontrol sosial, bukan agenda politik partisan.
“Kami tidak datang untuk menjatuhkan siapa-siapa. Kami datang untuk menyampaikan suara rakyat yang kerap terabaikan,” ujar seorang aktivis buruh.
Sejumlah kelompok sudah menyiapkan pernyataan resmi yang akan diserahkan kepada DPRD Garut sebagai bentuk desakan kolektif agar pemerintah mendengar dan segera merespons.
Evaluasi dan Harapan: Pemimpin Harus Mau Mendengar
Panggung ini diharapkan menjadi cermin bagi para pemimpin Garut agar terbuka terhadap kritik dan menjadikannya bahan introspeksi dalam mengambil kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat.
“Jangan alergi pada kritik. Justru dari sinilah para pemimpin bisa tahu di mana letak kekurangannya,” tutur seorang tokoh tani dari wilayah selatan Garut.
Melalui semangat demokrasi dan partisipasi aktif warga, Panggung Bebas Rakyat menjadi simbol bahwa rakyat Garut tidak hanya menagih janji, tetapi juga hadir sebagai mitra pengingat dan penggerak arah perubahan.
Aksi ini adalah pengingat bahwa pembangunan tidak akan berhasil jika rakyat hanya dijadikan objek. Mereka ingin didengar, diajak bicara, dan dilibatkan agar Garut Hebat bukan hanya slogan, tapi kenyataan. (Red)