Awalnya, forum tersebut berlangsung dengan suasana serius dan penuh konsentrasi. Para peserta yang terdiri dari aktivis muda, pegiat sosial, dan tokoh-tokoh pemuda dari berbagai latar belakang tengah menyimak arahan teknis dari Ketua Distrik GMBI Garut, Ganda Permana, S.H., mengenai strategi gerakan sosial digital. Tak seorang pun menduga bahwa di balik dinamika diskusi, sedang disiapkan sebuah kejutan yang tak terlupakan.
Kejutan Tak Terduga: Sebuah Pelukan, Sebuah Air Mata
Ketika Ganda tengah memaparkan materi, tiba-tiba lampu ruangan diredupkan. Sejurus kemudian, terdengar lantunan lagu ulang tahun dari sudut ruangan, menggema perlahan namun pasti mengubah atmosfer forum menjadi penuh kehangatan. Dari arah pintu, sejumlah pengurus GMBI dan GEMA PS muncul membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilin yang menyala.
Namun kejutan terbesar datang dari sosok yang membawa kue tersebut AA Gibran, putra kandung Ganda Permana. Wajah Ganda seketika membeku. Ia menatap anaknya dengan penuh rasa haru dan tanpa bisa menahan emosi, air matanya mengalir. Ia segera memeluk putranya erat-erat di hadapan semua yang hadir, disambut tepuk tangan riuh dan mata-mata yang ikut berkaca-kaca.
“Saya benar-benar tidak menyangka, di tengah kesibukan kami menyusun strategi organisasi, ternyata ada momen sehangat ini. Saya sangat terharu dan bersyukur,” ujar Ganda dalam suara yang bergetar, mencoba mengendalikan emosinya.
Doa, Harapan, dan Penghormatan yang Tulus
Suasana forum seketika berubah menjadi sebuah ruang penuh cinta dan penghormatan. Satu per satu peserta forum menghampiri Ganda, menyampaikan doa dan ucapan selamat. Banyak di antara mereka yang memberikan testimoni tentang sosok pemimpin yang tak hanya tegas dan berprinsip, tapi juga mengayomi, menyemangati, dan menumbuhkan rasa kekeluargaan dalam tubuh organisasi.
Putra Ganda, Gibran, dengan suara lantang namun lembut, mengungkapkan kekagumannya terhadap sang ayah. “Saya sangat bangga punya ayah seperti beliau. Perjuangan ayah dalam dunia sosial dan keberpihakan pada rakyat kecil adalah inspirasi terbesar saya. Semoga ayah selalu diberikan kekuatan dan kesehatan untuk terus berjuang.”
Kata-kata itu disambut dengan sorakan positif dan tepuk tangan panjang dari seluruh peserta. Beberapa terlihat menahan air mata. Bagi banyak peserta muda yang hadir, kejutan ini menjadi pengalaman emosional yang menggambarkan nilai sejati dari sebuah gerakan sosial.
Lebih dari Sekadar Perayaan
Perayaan ulang tahun ini bukanlah sekadar seremoni biasa. Ia menjadi simbol nyata bahwa organisasi seperti GMBI dan GEMA PS dibangun tidak hanya dengan struktur dan strategi, tetapi dengan hubungan emosional yang dalam antar sesama anggotanya.
Salah seorang pengurus GEMA PS berkata dengan lugas, “Kami ingin menunjukkan bahwa di balik perjuangan keras, data, dan strategi, ada cinta yang kami jaga. Kami bukan hanya organisasi, kami adalah keluarga.”
Kue ulang tahun yang kemudian dibagikan kepada seluruh peserta menjadi semacam “sakramen kebersamaan”pengingat bahwa setiap perjuangan harus disertai semangat berbagi, saling menghargai, dan menghormati peran setiap individu, dari pimpinan hingga anggota paling muda.
Forum GEMA PS: Digitalisasi Perjuangan Sosial
Setelah momen haru itu, kegiatan forum kembali dilanjutkan. Forum Digital GEMA PS yang berlangsung selama dua hari ke depan akan membahas berbagai isu strategis di era digital, termasuk literasi digital, keamanan data aktivis, hingga pemanfaatan media sosial sebagai alat perjuangan kemanusiaan.
Forum ini menjadi bukti bahwa organisasi masyarakat sipil di Garut tidak tinggal diam menghadapi perubahan zaman. Para pemuda yang tergabung dalam GEMA PS dan GMBI terlihat antusias untuk memahami bagaimana teknologi bisa menjadi alat perjuangan yang efektif, tanpa kehilangan nilai-nilai kemanusiaan di dalamnya.
Kehadiran Ganda Permana sebagai tokoh sentral dalam forum tersebut makin memperkuat posisi GMBI sebagai organisasi yang bukan hanya bergerak dalam aksi, tapi juga dalam pemikiran dan strategi jangka panjang.
Viral dan Menginspirasi di Internal Organisasi
Kejutan ulang tahun Ganda Permana dengan cepat menyebar luas melalui berbagai kanal komunikasi internal organisasi. Foto dan video momen haru itu menjadi viral di grup-grup WhatsApp pengurus GMBI di berbagai daerah. Komentar, doa, dan testimoni pun terus mengalir.
Tak sedikit yang menyebut bahwa kejutan itu memperlihatkan “ruh” sejati organisasi perjuangan rakyat: tidak hanya kuat secara struktur, tapi juga hangat secara batin.
“Yang saya lihat dari kejutan ini adalah kekompakan yang luar biasa. Ini bukan settingan, ini spontan, dan itulah yang membuatnya begitu kuat dampaknya,” ujar salah satu pengurus wilayah GMBI dari luar Garut.
Penutup: Sebuah Perayaan yang Menyatukan Hati
Hari itu, di sebuah ruangan sederhana di Hotel Agusta Cipanas, Garut, terciptalah momen yang akan dikenang lama oleh mereka yang hadir. Bukan karena kemegahan acara atau besarnya panggung, tapi karena nilai-nilai yang dihidupkan: penghormatan, cinta keluarga, dan solidaritas sejati.
Bagi Ganda Permana, ulang tahun kali ini bukan hanya tentang usia yang bertambah. Ia adalah afirmasi bahwa perjuangannya selama ini tidak berjalan sendiri. Ia dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai, menghargai, dan siap melanjutkan semangat juangnya.
Dan bagi GMBI serta GEMA PS, kejutan kecil ini adalah pengingat bahwa di tengah strategi besar dan tuntutan zaman, tidak boleh dilupakan bahwa kekuatan utama gerakan sosial terletak pada hati manusia yang saling percaya dan mendukung. (DIX)