Garut,Nusaharianmedia.com – Ketua Panitia Renovasi Panti Asuhan Harapawan Muhammadiyah Lio, Asep Rahmat, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi panti yang semakin memburuk.
Bangunan yang telah berdiri sejak 1954 ini mengalami kerusakan parah, terutama pada bagian atap, plafon, dan rangka bangunan yang mulai rapuh.
“Panti ini bukan sekadar tempat tinggal bagi anak-anak yatim dan piatu, tetapi juga memiliki nilai sejarah dalam perkembangan Islam dan gerakan sosial di Garut. Bahkan, Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, pernah belajar tentang Kemuhammadiyahan di sini,” ungkap Asep Rahmat. Jum’at, (08/03/2025).
Akibat kondisi bangunan yang tidak layak huni, sekitar 25 anak panti terpaksa dipindahkan ke ruangan dekat dapur. Panitia memperkirakan biaya renovasi mencapai Rp1,8 miliar dan berharap uluran tangan para dermawan untuk mewujudkan tempat tinggal yang lebih layak bagi anak-anak panti.
“Bagi siapa saja yang ingin berbagi rezeki, bisa langsung menghubungi panitia atau datang ke lokasi di Lio, Garut Kota,” tambahnya.
Dukungan masyarakat sangat diharapkan agar Panti Asuhan Harapawan Muhammadiyah dapat kembali menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak-anak yatim dan piatu. (Eldy)