H. Ujang Ano, Penggerak Kebangkitan Ubi Cilembu di Garut: Dari Ladang Lokal Hingga Pasar Nasional

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Nama H. Ujang Ano semakin dikenal di kalangan petani dan pelaku usaha pertanian, terutama di sektor budidaya ubi Cilembu. Sosoknya yang humble, dekat dengan masyarakat, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan petani membuatnya dijuluki sebagai “motor penggerak” kebangkitan ubi Cilembu di Garut.

Dengan gagasan dan langkah nyata, H. Ujang Ano tak hanya membangkitkan produksi, tetapi juga memperluas jaringan pemasaran ubi manis khas Garut ini ke berbagai daerah di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, H. Ujang Ano aktif memberdayakan petani ubi Cilembu di berbagai kecamatan, mulai dari Bayongbong, Cisurupan, Sukaresmi, hingga Cikajang. Ia mengajak para petani untuk meningkatkan kualitas produksi melalui bimbingan teknis dan pendampingan langsung.

“Saya ingin para petani punya semangat baru. Jangan hanya menjual hasil panen ke tengkulak dengan harga murah, tapi harus punya nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas,” ungkap H. Ujang Ano saat ditemui di lahan perkebunan di daerah Cisurupan pada. Kamis, (01/05/2025).

Langkah nyata itu diwujudkan dengan membuka usaha pengepul ubi Cilembu. Tidak hanya itu, H. Ujang Ano juga menggagas konsep pemasaran langsung ke konsumen dengan menjual ubi bakar Cilembu menggunakan mobil di sejumlah titik strategis. Inovasi ini terbukti berhasil menarik perhatian konsumen, tidak hanya di Garut atau Jawa Barat, tetapi juga hingga Jakarta dan Sumatra.

“Awalnya saya hanya mencoba membawa ubi bakar Cilembu ke pinggir jalan di Bandung. Ternyata banyak yang suka dan mencari. Dari situ saya terpikir, kenapa tidak kita perbanyak titik jualnya? Sekarang alhamdulillah sudah ada di beberapa kota besar, bahkan banyak pesanan dari luar daerah,” ujarnya dengan semangat.

Ubi Cilembu memang memiliki daya tarik tersendiri. Dengan tekstur padat, rasa manis seperti madu, serta aroma khas saat dipanggang, ubi ini menjadi favorit banyak orang, baik sebagai makanan sehat maupun oleh-oleh khas. Popularitas ubi Cilembu makin melambung seiring dengan gaya hidup sehat yang banyak dianut masyarakat urban.

Dalam upaya memperkuat rantai pasok dan menjaga kualitas, H. Ujang Ano menjadikan wilayah Cihanja sebagai pusat pengumpulan dan transaksi ubi Cilembu. Tempat ini berfungsi sebagai sub-terminal agrobisnis sekaligus kantor transaksi jual beli yang menguntungkan bagi petani.

“Setiap hari kita siapkan pasokan untuk memenuhi permintaan luar daerah. Permintaan meningkat terutama jelang bulan puasa, lebaran, atau musim liburan,” kata H. Ujang Suparno, nama lengkapnya.

Ia juga menjalin kemitraan dengan para petani untuk memastikan keberlanjutan pasokan. Dalam model kemitraan ini, petani mendapatkan jaminan pembelian hasil panen dengan harga yang layak, serta pendampingan dalam proses budidaya.

“Kami tidak hanya beli hasil panennya, tapi juga bantu dari awal tanam, pupuk, sampai panen. Supaya kualitasnya terjaga, dan petani merasa dihargai,” jelasnya.

Keberhasilan H. Ujang Ano tak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi petani, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar. Banyak warga yang kini terlibat dalam proses produksi, pengemasan, hingga distribusi ubi Cilembu. Selain itu, kehadiran sentra pemasaran di Cihanja turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Melihat keberhasilan ini, H. Ujang Ano berharap pemerintah daerah dan dinas terkait lebih serius mendukung pengembangan ubi Cilembu. Ia menilai, potensi besar ubi Cilembu belum sepenuhnya digarap maksimal.

“Kita perlu dukungan dari semua pihak, terutama dalam hal promosi, infrastruktur, dan akses pasar. Kalau dikelola serius, ubi Cilembu bisa jadi ikon Garut yang mendunia,” tegasnya.

Kini, di usianya yang sudah matang, H. Ujang Ano terus berkomitmen mengembangkan usaha dan memberdayakan petani. Baginya, kebahagiaan bukan hanya soal keuntungan bisnis, tetapi juga melihat petani tersenyum menikmati hasil kerja keras mereka.

“Kalau petani sejahtera, saya juga ikut bahagia. Itu tujuan utama saya,” pungkasnya. (Eldy)
Baca Juga :  Jum'at Berkah Berbagi Sidokkes Polres Garut Salurkan Sembako

Berita Terkait

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM
Perkuat Ekonomi Desa, Wamenkop Apresiasi Pemkab Garut Serahkan Aset untuk Koperasi Desa Merah Putih
Jorojos Express Hadir di Garut Selatan, Solusi Transportasi Online Karya Warga Cisompet
Resmi Dibuka, SPPG Sukabakti Siap Layani 1.500 Penerima  untuk Perkuat Gerakan Gizi Menuju Indonesia Emas 2045
Pelantikan Fatayat NU Garut, Imas Aan Ubudiah: Perempuan NU Harus Jadi Motor Perubahan
Sedjiwa Fest Vol. 2 Siap Hadirkan Musisi Nasional, Hidupkan UMKM dan Ekonomi Kreatif Garut
BUMDes SKB Mandiri Desa Sukabakti Salurkan Sembako untuk Anak Yatim Piatu sebagai Wujud Kepedulian Sosial
INDAG Garut dan PenyoekaKopi Gelar Pembinaan serta Pelatihan Produksi dan Pengolahan bagi Operator Mesin Kopi
Berita ini 111 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 22 Desember 2025 - 23:55 WIB

Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera: Catatan Hari Ibu dari WBI Garut tentang Penguatan Peran Perempuan dalam Mendorong UMKM

Kamis, 18 Desember 2025 - 18:54 WIB

Perkuat Ekonomi Desa, Wamenkop Apresiasi Pemkab Garut Serahkan Aset untuk Koperasi Desa Merah Putih

Minggu, 14 Desember 2025 - 11:12 WIB

Jorojos Express Hadir di Garut Selatan, Solusi Transportasi Online Karya Warga Cisompet

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:46 WIB

Resmi Dibuka, SPPG Sukabakti Siap Layani 1.500 Penerima  untuk Perkuat Gerakan Gizi Menuju Indonesia Emas 2045

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:14 WIB

Pelantikan Fatayat NU Garut, Imas Aan Ubudiah: Perempuan NU Harus Jadi Motor Perubahan

Berita Terbaru