Nusaharianmedia.com — Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi menetapkan susunan kepengurusan baru Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Garut periode 2025–2030. Konfercab tersebut digelar di Hotel Horison Ultima, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu (21/12/2025).
Dalam struktur kepengurusan yang ditetapkan, sejumlah kader lama kembali dipercaya menduduki posisi strategis. Ilham Faturahman ditunjuk sebagai Ketua DPC PDIP Garut, Dedi Hasan Bachtiar menjabat Sekretaris, sementara posisi Bendahara diisi oleh Yayan M. Sabiq.
Adapun nama Yudha Puja Turnawan, yang sebelumnya menjabat Ketua DPC PDIP Garut, tidak tercantum dalam kepengurusan periode mendatang.
Sekretaris DPC PDIP Garut, Dedi Hasan Bachtiar, membenarkan bahwa susunan kepengurusan tersebut telah ditetapkan secara resmi dalam forum Konfercab.
“Dalam Konfercab tadi sudah dibacakan secara resmi siapa yang menjabat ketua, sekretaris, bendahara, serta jajaran pengurus lainnya,” ujar Dedi Hasan.
Usai kembali dipercaya sebagai Sekretaris DPC, Dedi Hasan menegaskan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah menjalankan instruksi partai melalui konsolidasi organisasi hingga ke tingkat paling bawah.
“Kami akan langsung fokus melakukan konsolidasi. Ini menjadi langkah awal untuk persiapan dan pemenangan Pileg serta Pilkada 2029,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa seluruh keputusan hasil Konfercab merupakan keputusan partai yang wajib dihormati dan dilaksanakan oleh seluruh kader tanpa pengecualian.
“Intinya, PDIP Garut harus menjadi pemenang pada Pemilu 2029. Target utama kita adalah memenangkan Pileg dan Pilkada,” tegasnya.
Konfercab PDIP kali ini dilaksanakan secara hibrid dan mencakup lima daerah yang sebelumnya sempat tertunda, yakni DPC PDIP Kota Bekasi, Sumedang, Majalengka, Subang, dan Garut.
Dedi Hasan menambahkan, kepengurusan hasil Konfercab VI diharapkan mampu menjadi motor penggerak kebangkitan PDIP Garut menuju Pemilu 2029. Menurutnya, soliditas internal, kedisiplinan organisasi, serta keberpihakan nyata kepada rakyat menjadi kunci utama kemenangan partai.
“Kami berharap PDIP Garut ke depan tidak hanya kuat secara struktur, tetapi juga hadir nyata di tengah masyarakat. Kader harus mampu menjawab persoalan rakyat, turun langsung ke bawah, dan bekerja dengan semangat gotong royong,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa target menuju 2029 bukan semata soal kemenangan elektoral, melainkan juga membangun kepercayaan publik terhadap PDIP sebagai partai yang konsisten memperjuangkan kepentingan wong cilik.
“Menuju 2029, kami ingin PDIP Garut menjadi partai yang dicintai rakyat karena kerja nyata, bukan sekadar janji. Dengan soliditas kader dan kepatuhan pada keputusan partai, saya optimistis PDIP Garut mampu menjadi kekuatan politik utama serta memenangkan Pileg dan Pilkada mendatang,” pungkasnya.







