Nusaharianmedia.com 23/12/2025 — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Garut resmi memasuki babak kepemimpinan baru usai pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar di Kota Tasikmalaya dan Hotel Horizon, Bandung. Dalam forum tersebut, Ilham Fathurrahman terpilih sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut periode 2025–2030.
Didampingi Sekretaris DPC Dedy Hasan dan Bendahara Yan Yan, Ilham menegaskan bahwa mandat yang diberikan oleh jajaran DPP dan DPD PDI Perjuangan merupakan amanat besar yang harus dijalankan secara kolektif untuk memimpin dan membesarkan partai di Kabupaten Garut selama lima tahun ke depan.
“Mandat ini adalah amanat perjuangan. Kami bertiga diberi tugas untuk memimpin PDI Perjuangan Kabupaten Garut lima tahun ke depan, dan itu akan kami jalankan dengan penuh tanggung jawab,” ujar Ilham dalam konferensi pers.
Ilham menyampaikan bahwa agenda awal kepengurusan baru adalah konsolidasi organisasi dan konsolidasi internal partai. Menurutnya, terdapat sejumlah agenda strategis yang harus segera dikerjakan agar mesin organisasi kembali solid, efektif, dan bergerak serempak.
Selain konsolidasi, DPC PDI Perjuangan Garut juga tengah melakukan kajian dan analisis menyeluruh terhadap kondisi daerah. PDI Perjuangan, kata Ilham, akan mengambil posisi sebagai partai penyeimbang yang konstruktif, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Kami akan mengkaji setiap kebijakan dan program pemerintah daerah. Mana yang bisa dikolaborasikan, mana yang perlu diberi masukan, dan mana yang perlu diperbaiki melalui konsep serta gagasan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” jelasnya.
Dalam konteks program kerja, Ilham menuturkan bahwa pihaknya tengah menyusun program-program prioritas yang fleksibel, realistis, kontekstual, dan visioner. Program tersebut dipetakan berdasarkan sektor-sektor unggulan di Kabupaten Garut, mulai dari pertanian, kehutanan, perkebunan, UMKM, ekonomi rakyat, hingga pembangunan infrastruktur.
“Partai harus hadir di tengah masyarakat, menjawab aspirasi rakyat, dan menjadi bagian dari solusi atas persoalan yang dihadapi warga Garut,” tegasnya.
Ilham juga menekankan pentingnya pelibatan generasi muda dalam pembangunan dan perjuangan politik. Ke depan, PDI Perjuangan Garut diharapkan menjadi partai yang inklusif, kolaboratif, serta mampu menjawab persoalan lintas generasi dan lintas sektor.
Menanggapi tren penurunan perolehan kursi PDI Perjuangan di DPRD Garut—dari tujuh kursi pascareformasi hingga tersisa empat kursi pada Pemilu 2024—Ilham mengakui hal tersebut sebagai tantangan serius yang harus dijawab dengan strategi yang tepat.
“Kami tidak menutup mata terhadap penurunan ini. Langkah awal yang harus dilakukan adalah pemetaan yang jelas: di mana kita kuat dan di mana kita lemah. Strategi ke depan harus berbasis data dan analisis yang matang,” ujarnya.
Ia menambahkan, penguatan kolaborasi internal dan eksternal menjadi kunci dalam upaya rekonstruksi dan pemulihan kekuatan PDI Perjuangan di Kabupaten Garut, dengan target peningkatan kembali jumlah kursi pada Pemilu 2029.
“PDI Perjuangan harus kembali menjadi partai rakyat yang benar-benar hadir, mendengar, dan bekerja untuk rakyat Garut,” pungkas Ilham.
Sebagai landasan penguatan organisasi, PDI Perjuangan menegaskan komitmennya menjalankan konsep Lima Mantap sebagai fondasi membangun partai yang solid, ideologis, dan berpihak kepada rakyat.
Mantap pertama adalah mantap ideologi, yakni penguatan pemahaman ideologi kader terhadap Pancasila 1 Juni dan Empat Pilar Kebangsaan melalui penggemblengan ideologi secara berkelanjutan.
Mantap kedua adalah mantap organisasi, dengan mendorong struktur partai dari tingkat DPC, PAC hingga ranting agar berdaya guna dan berhasil guna serta hadir nyata di tengah masyarakat.
Mantap ketiga adalah mantap program, melalui penyusunan program strategis internal dan eksternal yang menyentuh langsung kepentingan rakyat, seperti pendampingan kebencanaan, penanganan kemiskinan, pengangguran, stunting, dan persoalan sosial lainnya.
Mantap keempat adalah mantap kader, di mana kader PDI Perjuangan diharapkan menjadi jembatan dan artikulator kepentingan rakyat serta hadir secara nyata sebagai problem solver di tengah masyarakat.
Sementara mantap kelima adalah mantap sumber daya, yakni penguatan sumber daya manusia, sistem organisasi, dan daya dukung lainnya agar partai mampu bergerak efektif, solid, dan berkelanjutan menghadapi kontestasi politik ke depan.
Konsep Lima Mantap ini menjadi pijakan strategis PDI Perjuangan dalam memperkokoh jati diri partai sebagai kekuatan politik yang ideologis, terorganisir, dan senantiasa hadir bersama rakyat dalam setiap medan perjuangan. (Hil)







