Dua Warga Garut Berobat Kejantanan Ke Sukabumi Diduga Tertipu: Biaya Mahal,Hasil Tak Terasa, Pasien Kecewa Berat

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 2 Mei 2025 - 17:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Garut,Nusaharianmedia.com – Dua orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku mengalami kekecewaan mendalam usai menjalani pengobatan kejantanan di Sukabumi. Mereka menduga telah menjadi korban penipuan setelah membayar biaya pengobatan yang terbilang mahal, namun hasil yang dijanjikan tak kunjung terasa.

Kedua warga tersebut berinisial Pj dan Eg, mendatangi tempat praktik seorang terapis bernama Haji Otong yang berlokasi di Sukabumi pada Rabu, 22 Mei 2025, sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka mengikuti terapi yang diklaim mampu memberikan perubahan besar dan permanen hanya dalam satu kali pengobatan.

Pj dan Eg mengaku awalnya tergiur dengan promosi yang disampaikan oleh pihak terapis. “Kami dijanjikan pengobatan cukup sekali, dengan biaya Rp2 juta per orang, akan langsung terasa perbedaannya, katanya permanen,” ujar Pj saat diwawancarai pada Jum’at (02/05/2025).

Namun, harapan itu seketika pupus setelah mereka menjalani pengobatan. Menurut Pj tidak ada reaksi ataupun perubahan signifikan setelah terapi selesai.

“Tidak ada reaksi sama sekali, seperti tidak diterapi,” malah kami berdua setelah terus menerus konsultasi, pihak pengobatan justru berbelit-belit jawabannya dan kami diminta beli obat terus jelasnya dengan nada kecewa.

Setelah merasa tidak ada hasil, Pj mencoba mengajukan komplain kepada pihak terapis. Namun, keluhan itu tidak mendapatkan respon memuaskan. “Bukannya ditangani, malah kami disuruh beli obat tambahan lagi. Harganya juga mahal, kami merasa seperti dipaksa,” imbuhnya.

Janji Manis yang Mengecewakan

Keduanya mengaku, awalnya ia mendapatkan informasi mengenai pengobatan ini dari seseorang yang merekomendasikan Haji Otong sebagai terapis yang berpengalaman. Dengan harapan besar, ia bersama Eg rela menempuh perjalanan dari Garut ke Sukabumi dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

“Kami datang dengan niat ingin sembuh, percaya sama janjinya. Tapi ternyata hasilnya jauh dari yang dijanjikan. Malah seperti diarahkan untuk beli obat mahal lagi, padahal dari awal dijanjikan cukup sekali terapi,” ungkap Pj.

Menurutnya, kondisi ini membuat mereka merasa tertipu. Ia juga menyesalkan tidak adanya tanggung jawab dari pihak terapis untuk menjelaskan atau memberikan solusi atas keluhan mereka.

“Kami sudah keluarkan biaya, tenaga, waktu, tapi malah begini. Rasanya kecewa sekali,” katanya.

Harap Ada Penindakan

Kekecewaan Pj dan Eg kini menjadi sorotan di kalangan warga Garut, terutama di media sosial setelah keduanya membagikan pengalaman mereka. Banyak warga yang ikut menyayangkan praktik pengobatan alternatif yang dinilai tidak profesional dan berpotensi merugikan pasien.

“Kami berharap ada tindakan dari pihak berwenang, biar nggak ada korban-korban berikutnya,” ujar Pj Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih layanan pengobatan, terutama yang menjanjikan hasil instan dengan biaya mahal.

Hingga berita ini diturunkan, pihak terapis Haji Otong belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan keluhan pasien tersebut. Sementara itu, sejumlah pegiat kesehatan di Garut mengingatkan masyarakat agar mengedepankan pengobatan berbasis medis dan menghindari pengobatan yang tidak teruji secara ilmiah.

Kasus ini menambah daftar panjang aduan masyarakat terkait praktik pengobatan alternatif yang dianggap menyesatkan.

Diharapkan aparat terkait dapat segera turun tangan untuk melakukan pengawasan dan memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat yang dirugikan. (Tim)

Baca Juga :  Polres Garut Ungkap Peredaran Obat Keras Tanpa Izin, Satu Tersangka Diamkan

Berita Terkait

Polisi dan Tim Gabungan Lakukan Pencarian Pendaki yang Hilang di Gunung Cikuray
Wujud Kepedulian Kepolisian,Polres Garut Luncurkan Tim Trauma Healing Pasca Insiden Disposal Amunisi di Kecamatan Cibalong
Sinergi Legislatif-Eksekutif Diperkuat,DPRD Garut Bahas Tiga Agenda Penting di Paripurna Sidang 111 2025
Dorong Kolaborasi Bantuan,Yuda Puja Turnawan Soroti Rumah Tak Layak Huni di Cimuncang
Kapolres Garut Resmikan Hasil Bedah Rumah Asrama Polisi di Polsek Cikelet
Polsek Cibatu Gelar Operasi Miras,Amankan Puluhan Botol Cius di Desa Wanakerta
Kapolda Jabar dan Pangdam 111 Siliwangi Kunjungi Keluarga Korban Ledakan di Cibalong Garut,Berikan Santunan Juga Dukungan Moril
Polsek Malangbong Amankan 5 Terduga Pelaku Curanmor,Satu Unit motor Berhasil Diamankan
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:54 WIB

Polisi dan Tim Gabungan Lakukan Pencarian Pendaki yang Hilang di Gunung Cikuray

Kamis, 15 Mei 2025 - 10:04 WIB

Wujud Kepedulian Kepolisian,Polres Garut Luncurkan Tim Trauma Healing Pasca Insiden Disposal Amunisi di Kecamatan Cibalong

Rabu, 14 Mei 2025 - 22:57 WIB

Sinergi Legislatif-Eksekutif Diperkuat,DPRD Garut Bahas Tiga Agenda Penting di Paripurna Sidang 111 2025

Rabu, 14 Mei 2025 - 18:01 WIB

Dorong Kolaborasi Bantuan,Yuda Puja Turnawan Soroti Rumah Tak Layak Huni di Cimuncang

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:39 WIB

Kapolres Garut Resmikan Hasil Bedah Rumah Asrama Polisi di Polsek Cikelet

Berita Terbaru