Kepala Desa Sukabakti, Wawan Gunawan (WG), menyampaikan bahwa capaian ini tidak lepas dari keterlibatan aktif seluruh elemen desa, mulai dari perangkat RT/RW, Karang Taruna, LPM, BPD, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Namun, aktor utama keberhasilan program ini, menurut Wawan, justru datang dari semangat gotong royong warga penerima manfaat.
“Alhamdulillah, progres Rutilahu hampir rampung. Ini bukan hanya program pemerintah desa, tapi hasil kebersamaan semua warga. Mereka ikut membangun, bukan hanya menerima,” ujar Wawan usai meninjau beberapa titik pembangunan, Rabu (17/07/2025).
Dana Rp10 Juta per Rumah: Tepat Sasaran, Transparan, dan Diawasi Warga
Wawan menjelaskan, setiap rumah menerima bantuan Rp10 juta dari Dana Desa Tahap Pertama Tahun 2025. Dana tersebut digunakan untuk perbaikan struktur dasar rumah seperti atap, dinding, lantai, dan fasilitas sanitasi. Meski angkanya terbatas, manfaatnya dirasakan langsung oleh penerima bantuan.
“Kami salurkan bantuan ini dengan transparan, disertai pengawasan dari Ketua LPM, PPK, dan tim pelaksana. Kami juga libatkan masyarakat dalam pengawasan agar program ini benar-benar menyentuh yang membutuhkan,” ungkapnya.
Komitmen Bekerja Nyata, Bukan Sekadar Janji
Alih-alih menebar janji politik, Wawan memilih membuktikan komitmen melalui kerja nyata di lapangan. Ia meyakini bahwa perubahan yang menyentuh masyarakat tidak harus menunggu anggaran besar, melainkan kemauan dan kepercayaan untuk berbuat.
“Saya tidak ingin hanya berjanji, tapi lebih memilih membuktikan dengan kerja. Dan ini semua berkat kekompakan warga. Kami hanya memfasilitasi,” ujar Wawan, menekankan pentingnya keikhlasan dalam pelayanan publik.
Swadaya Warga Jadi Energi Pembangunan
Tak sedikit warga penerima bantuan yang ikut turun tangan membantu proses renovasi, mulai dari menjadi tukang, membantu logistik, hingga menyumbang bahan bangunan tambahan. Keterlibatan aktif ini mempercepat proses pengerjaan dan memperkuat solidaritas sosial antarwarga.
“Banyak yang terharu karena merasa ikut berkontribusi atas rumahnya sendiri. Ini sangat positif karena membangkitkan rasa memiliki dan tanggung jawab sosial,” puji Kades Wawan.
Harapan untuk Dukungan Lanjutan Pemerintah
Meski capaian kali ini memuaskan, Wawan berharap program Rutilahu bisa dilanjutkan dengan skala yang lebih luas melalui dukungan dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi, maupun pusat.
“Kami butuh dukungan dari dinas teknis, terutama Dinas Perkim dan Dinas Sosial. Kalau semua bahu membahu, tentu akan jauh lebih banyak warga yang bisa merasakan manfaat program ini,” katanya.
Rumah Layak, Hidup Lebih Bermartabat
Menurut Wawan, program ini bukan semata membenahi bangunan fisik, melainkan juga mengangkat kembali harga diri warga. Rumah yang layak akan berdampak langsung pada kesehatan, keamanan, dan psikologis keluarga penerima.
“Rumah yang layak bukan hanya tempat tinggal, tapi juga pondasi martabat dan masa depan keluarga. Kita bangun harapan dari fondasi yang kokoh,” ujarnya.
Pemerintah Desa Hadir di Tengah Warga
Menutup keterangannya, Kades Wawan menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Ia berharap Desa Sukabakti bisa menjadi contoh bagaimana pembangunan bisa berhasil dengan modal gotong royong.
“Semoga semangat ini terus menyala. Selama masih dipercaya masyarakat, kami akan terus berjuang dengan apa yang kami punya demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” tutupnya.
Desa Sukabakti kini menjadi gambaran nyata bahwa pembangunan tidak selalu bergantung pada dana besar, tetapi pada kemauan kolektif dan keberpihakan kepada mereka yang membutuhkan. (DIX)