Sosok itu adalah Odik Sodikin, Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Garut. Ia bukan hanya dikenal sebagai birokrat senior, tetapi juga sebagai figur inspiratif yang memimpin dengan hati, keberanian, dan ketulusan.
Kepemimpinan dari Garis Depan
Berbeda dari kebanyakan pejabat yang lebih banyak bekerja dari balik meja, Odik dikenal sebagai pemimpin yang aktif berada di garis depan. Dalam berbagai peristiwa kebakaran, bencana gas bocor, hingga evakuasi hewan liar yang mengancam keselamatan warga, Odik sering terlihat langsung turun ke lokasi.
Dengan segala dedikasi dan kepeduliannya pada masyarakat saat di butuhkan, odil tidak segan mengenakan seragam lapangan dan bergabung bersama tim dalam menghadapi situasi kritis.
“Bagi kami, keselamatan warga adalah prioritas utama. Maka, menjadi pemimpin di Damkar berarti harus siap turun ke medan, tidak cukup hanya memerintah dari jauh,” ujarnya.
Kehadiran Odik di tengah-tengah petugasnya memberikan semangat tersendiri. Ia tidak hanya menjadi pemimpin secara struktural, tapi juga menjadi sosok panutan yang menguatkan moral dan mental tim di lapangan. Disiplin, cepat tanggap, namun tetap penuh empati itulah karakter yang ia tanamkan dalam lingkungan kerja Damkar Garut.
Modernisasi dan Penguatan Personel
Tak berhenti pada respons di lapangan, Odik juga memprioritaskan aspek manajerial dan pembinaan internal. Di bawah kepemimpinannya, Dinas Damkar Kabupaten Garut mulai menunjukkan transformasi.
Di sisi lain dia menggagas pelatihan rutin bagi petugas, mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana, serta membangun kerja sama lintas sektor dengan institusi lain, seperti BPBD, PMI, hingga komunitas relawan kebencanaan.
Salah satu inisiatif yang ia dorong adalah pembentukan tim Damkar berbasis desa dan kelurahan, sebagai langkah antisipatif terhadap potensi bencana skala kecil di wilayah permukiman. Edukasi kebencanaan ke sekolah-sekolah, pesantren, dan komunitas juga mulai gencar dilakukan.
“Keselamatan bukan hanya tanggung jawab petugas Damkar, tetapi tanggung jawab kolektif. Maka dari itu, pendekatan preventif dan edukatif kepada masyarakat menjadi sangat penting,” kata Odik saat dimintai keterangan melalui sambungan Whatsapp miliknya. Sabtu, (05/07/2025).
Figur ASN Berintegritas
Salah satu kelebihan menonjol dari sosok Odik Sodikin adalah rekam jejaknya yang bersih. Di tengah birokrasi yang sering diwarnai isu praktik tak sehat, nama Odik justru mencuat sebagai figur yang jujur, disiplin, dan menjunjung tinggi etika pelayanan publik. Ia dipercaya tidak hanya karena kepiawaiannya dalam manajemen, tapi juga karena dedikasi dan integritasnya yang teruji.
“Pak Odik itu bukan tipe pejabat yang banyak bicara di depan kamera. Tapi kinerjanya nyata, komitmennya kuat. Ia menunjukkan bahwa jabatan adalah alat untuk mengabdi, bukan untuk berkuasa,” ungkap seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Garut Kota yang sering berinteraksi dalam kegiatan lintas sektor.
Berbagai apresiasi pun mengalir, mulai dari warga yang merasakan langsung pelayanan tim Damkar, hingga aktivis sosial yang melihat transformasi Damkar Garut di bawah komandonya.
Layak Jadi Kadis Definitif
Kinerja dan karakter Odik Sodikin membuat banyak pihak menilai bahwa ia layak untuk ditetapkan sebagai Kepala Dinas Damkar definitif. Sejumlah organisasi masyarakat, LSM, dan tokoh pemuda bahkan mulai menyuarakan dukungan agar PLT tersebut segera diberikan mandat penuh untuk memimpin secara struktural.
“Garut butuh pemimpin seperti Odik di institusi strategis. Beliau memahami lapangan, punya visi, dan mampu membangun tim yang solid,” kata Presiden Ruang Rakyat Garut (RRG) Eldy Supriadi, yang selama ini aktif dalam pelayanan publik bersama Damkar.
Penutup: Pelayan Rakyat Sejati
Odik Sodikin bukan hanya seorang pejabat sementara. Ia adalah simbol pengabdian di tengah tantangan. Di saat banyak birokrat berlomba mencari posisi, ia justru membuktikan kepemimpinan melalui aksi nyata.
Baginya, Damkar bukan sekadar institusi pemadam api, melainkan garda depan penyelamatan manusia.
Komitmen kerja keras dan kerja ikhlas menjadi prinsip yang terus ia pegang. Ia tidak haus akan jabatan, namun kinerjanya menjadikan dirinya layak diberi kepercayaan.
Dalam sosok Odik, masyarakat Garut melihat harapan: bahwa birokrasi bisa hadir dengan wajah humanis, cepat tanggap, dan penuh kepedulian.
Garut butuh lebih banyak figur seperti Odik Sodikin pemimpin yang tidak hanya menjabat, tetapi benar-benar mengabdi. (DIX)







