Nusaharianmedia.com — Pelantikan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Garut masa bakti 2025–2026 berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan di Pendopo Garut, Sabtu (20/12/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Garut drg. L. Putri Karlina, MBA, unsur legislatif, serta kader dan alumni PMII. Pelantikan mengusung tema “Akselerasi Era Baru PMII sebagai Kompas Gerakan Intelektual dalam Mewujudkan Mimpi Garut Hebat”, yang menjadi momentum penguatan peran PMII dalam pembangunan daerah dan kaderisasi kepemimpinan mahasiswa.
Ketua Cabang PMII Garut terpilih periode 2025–2026, Adrian Hidayat, menyampaikan bahwa tema tersebut merefleksikan kondisi riil Kabupaten Garut saat ini. Menurutnya, “Garut Hebat” masih menjadi mimpi bersama, baik bagi masyarakat, pemerintah, maupun mahasiswa.
“PMII hadir untuk mencoba mewujudkan mimpi Garut Hebat agar benar-benar terwujud di Kabupaten Garut,” ujar Adrian. Ia menegaskan PMII akan berperan aktif sebagai kompas gerakan intelektual yang kritis, solutif, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Sebagai alumni PMII , Luqi Saadilah Farindani, S.E., Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Garut periode 2024–2029 sekaligus alumni PMII Garut, menyampaikan dukungannya terhadap kiprah PMII sebagai ruang pembelajaran dan kaderisasi mahasiswa.
Menurut Luqi, PMII merupakan wadah strategis bagi pengembangan intelektual, kepemimpinan, serta kepekaan sosial mahasiswa. Melalui diskusi, pelatihan, kaderisasi, dan aksi sosial, PMII membentuk kader yang memahami realitas masyarakat dan siap menjadi agen perubahan.
“PMII mengajarkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah, demokrasi, toleransi, dan keadilan sosial yang relevan untuk kehidupan akademik maupun kemasyarakatan,” ungkapnya.
Luqi juga berpesan agar kepengurusan baru konsisten menjaga ruh pergerakan dan nilai Aswaja sebagai identitas ideologis PMII. Menurutnya, konsistensi tersebut penting agar PMII tetap berpihak pada kemaslahatan umat, bangsa, dan nilai-nilai keislaman moderat.
Sebagai organisasi pergerakan, lanjut Luqi, PMII dituntut peka terhadap persoalan sosial, ketidakadilan, serta dinamika kebangsaan, dan mampu hadir dengan sikap kritis yang konstruktif.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan politik yang sehat di lingkungan PMII, terutama dalam memahami kebijakan publik dan menghadirkan informasi yang berimbang serta bertanggung jawab di tengah derasnya arus informasi dan maraknya disinformasi.
“Mahasiswa harus mampu membaca persoalan masyarakat sekaligus menjadi jembatan informasi antara pemerintah dan publik,” tegasnya.
Luqi berharap pengurus PC PMII Garut yang baru dilantik mampu memperkuat kaderisasi, meningkatkan kualitas intelektual kader, serta berperan aktif dalam mengawal kebijakan publik demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. (Red)







