Di sisi lain,Ripan mengapresiasi salah satu BUMDes yang dinilainya mampu menunjukkan kinerja unggul, yakni BUMDes SKB Mandiri, yang sukses memproduksi beras dengan kualitas premium.
Dalam wawancaranya di sela-sela kegiatan monitoring dan evaluasi pemberdayaan ekonomi desa, Ripan mengungkapkan bahwa keberadaan BUMDes seperti SKB Mandiri menjadi kekuatan baru dalam membangun ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi lokal. Ia menilai, hasil produksi beras dari BUMDes tersebut tidak hanya layak dikonsumsi, tetapi juga memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar regional hingga nasional.
“BUMDes SKB Mandiri telah menunjukkan bahwa desa bisa menjadi pusat produksi pangan yang berkualitas tinggi. Mereka memprioritaskan mutu dan kuantitas secara seimbang, sehingga konsumen mendapatkan manfaat maksimal dari produk ini,” ujar Ripan.
Ia menjelaskan bahwa kualitas beras yang dihasilkan sangat diperhatikan mulai dari proses penanaman, perawatan tanaman, panen, hingga proses penggilingan dan pengemasan. Menurutnya, sistem manajemen yang diterapkan oleh BUMDes ini cukup profesional dan bisa menjadi role model bagi BUMDes lainnya di Kabupaten Garut.
“Pengemasan yang higienis, kadar air yang sesuai, tekstur beras yang pulen, hingga tampilan yang bersih dan menarik adalah bukti bahwa mereka sangat serius dalam mengelola produk. Ini bukan hanya soal menjual beras, tapi menciptakan nilai tambah dan kepercayaan dari masyarakat,” lanjutnya.
Lebih jauh, Ripan menyampaikan bahwa pihaknya dari Kesbangpol siap untuk mendorong sinergi antara pemerintah daerah, desa, dan masyarakat dalam memperkuat sektor ekonomi berbasis potensi lokal. Ia juga menyarankan agar BUMDes seperti SKB Mandiri mendapat akses pemasaran yang lebih luas, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga pemerintahan dan swasta.
“Bila perlu, produk beras ini bisa dijadikan beras resmi dalam pengadaan untuk kebutuhan ASN, lembaga pendidikan, bahkan bantuan sosial. Ini sekaligus menjadi langkah nyata memberdayakan ekonomi desa secara berkelanjutan,” ucap Ripan.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya komitmen bersama dalam membangun desa yang mandiri dan berdaya saing. Menurut Ripan, keberhasilan BUMDes tidak bisa dipisahkan dari partisipasi masyarakat, transparansi pengelolaan, dan dukungan penuh dari kepala desa serta perangkatnya.
“BUMDes adalah tulang punggung ekonomi desa. Jika dikelola dengan akuntabel dan profesional, maka akan menjadi kekuatan luar biasa yang membawa manfaat bagi semua pihak,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Ripan mengajak masyarakat Garut untuk mulai mencintai dan mengonsumsi produk lokal. Ia menilai, keberpihakan pada produk desa bukan hanya soal ekonomi, tapi juga bentuk penghargaan terhadap hasil kerja keras masyarakat sendiri.
“Beras dari desa kita sendiri itu berkualitas. Ayo, mulai sekarang pilih produk lokal, karena itu berarti kita sedang membangun masa depan desa kita bersama,” tutup Ripan.
BUMDes SKB Mandiri kini terus mengembangkan jaringan distribusi dan telah bekerja sama dengan beberapa toko sembako, koperasi, dan mitra usaha lainnya di Garut. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar sekaligus meningkatkan pendapatan bagi masyarakat desa. (DIX)