Sunyi yang Mengguncang: GMNI Garut Tegaskan Perlawanan Terhadap Kekerasan Seksual

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 14 April 2025 - 19:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Duka kembali menyelimuti Garut. Seorang gadis berusia 16 tahun di Kecamatan Pakenjeng diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh ayah tirinya. Tragisnya, peristiwa ini disebut-sebut telah terjadi sejak korban duduk di bangku kelas 4 SD. Kini, korban tengah mengandung delapan bulan.

Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kabupaten Garut, melalui Ketua Pandi Irawan, bersama pengurus dan Bung Erik—kerabat korban sekaligus kader GMNI—bergerak cepat memberikan pendampingan terhadap korban dan keluarganya. Mereka mengawal proses pelaporan ke Polres Garut, visum, hingga pemeriksaan psikologis.

Mirisnya, korban dan keluarganya tak hanya menghadapi trauma, tetapi juga tekanan sosial dari lingkungan sekitar. Hal ini memicu GMNI Garut untuk menyampaikan sikap keras:

1. Mengecam keras segala bentuk kekerasan seksual, khususnya terhadap anak dan perempuan.

2. Menuntut penegakan hukum yang tegas dan terbuka, tanpa perlindungan terhadap pelaku.

3. Menyerukan pemulihan total bagi korban, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial.

4. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersolidaritas dan melindungi korban dari tekanan dan ancaman lanjutan.

Pihak keluarga mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku yang disebut masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.

“Jangan biarkan pelaku bebas. Ini bukan hanya soal kejahatan terhadap satu anak, tapi luka bagi kemanusiaan,” ujar Bung Erik. Senin, (14/04/2025).

Ketua GMNI Garut, Bung Pandi, menyatakan, “Ketika keluarga tidak lagi menjadi ruang aman, negara dan masyarakat wajib hadir. Kami tidak akan diam. Kami akan terus kawal.”

Peristiwa ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk menciptakan ruang aman bagi anak dan perempuan, serta melawan budaya diam yang masih kuat di tengah masyarakat.

GMNI Garut menutup pernyataannya dengan lantang:

“Kita tidak boleh diam. Kekerasan seksual harus dilawan. Keadilan harus ditegakkan. Martabat bangsa harus dipulihkan.” (Eldy)

Baca Juga :  Garut dari Kota Intan Ke Kota Dodol, Lantas Akan Berubah Jadi Apa? Ini Pendapat Iim Ibrahim

Berita Terkait

Rehabilitasi Jembatan Bokor Rampung, Akses Vital Warga Tanjung Mulya Kembali Aman
Peringati HUT ke-49, Perumda Tirta Intan Garut Dorong Inovasi dan Peningkatan Layanan Air Bersih
PAN Tetapkan Tiga Formatur DPD Garut Periode 2025–2030
Koalisi Mahasiswa Garut Soroti Pengabaian Aspirasi Rakyat dan Krisis Legitimasi DPRD
PPP Garut Gelar Madrasah Kader Partai, Ayi Suryana Tekankan Kader Berintegritas dan Berjiwa Kepemimpinan
Melalui Pentas Seni Komite Sekolah Tumbuhkan Kreativitas dan Kepercayaan Diri Siswa
Melalui MKP, Haji Aten Munajat Perkuat Pendidikan Politik Generasi Muda Bermoral dan Beragama
DPC PDI Perjuangan Garut Fokus Konsolidasi dan Program Lima Mantap, Siap Bangkitkan Kekuatan Partai
Berita ini 126 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 22:01 WIB

Rehabilitasi Jembatan Bokor Rampung, Akses Vital Warga Tanjung Mulya Kembali Aman

Rabu, 24 Desember 2025 - 13:47 WIB

Peringati HUT ke-49, Perumda Tirta Intan Garut Dorong Inovasi dan Peningkatan Layanan Air Bersih

Rabu, 24 Desember 2025 - 09:25 WIB

PAN Tetapkan Tiga Formatur DPD Garut Periode 2025–2030

Selasa, 23 Desember 2025 - 22:45 WIB

Koalisi Mahasiswa Garut Soroti Pengabaian Aspirasi Rakyat dan Krisis Legitimasi DPRD

Selasa, 23 Desember 2025 - 20:37 WIB

PPP Garut Gelar Madrasah Kader Partai, Ayi Suryana Tekankan Kader Berintegritas dan Berjiwa Kepemimpinan

Berita Terbaru

Pendidikan

PAN Tetapkan Tiga Formatur DPD Garut Periode 2025–2030

Rabu, 24 Des 2025 - 09:25 WIB