Garut,Nusaharianmedia.com – Idul Fitri tahun ini dirasakan kurang berkesan oleh Apid Sumarsana (51), seorang tokoh masyarakat Kampung Pamoyanan, RT 03 RW 01, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul,Kabupaten Garut. Menurutnya meski demikian, ia tetap mengajak warga untuk tidak mengurangi rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Menurut Apid, suasana Lebaran kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan karena kondisi ekonomi yang masih sulit atau faktor lainnya.
“Ada yang merasa perayaan tahun ini kurang semarak, mungkin karena situasi yang sedang tidak mudah. Tapi yang terpenting, kita harus tetap bersyukur karena masih diberi kesehatan dan kesempatan merayakan Idul Fitri,” ujarnya. Minggu, (31/03/2025).
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi di tengah keterbatasan yang ada.
“Idul Fitri bukan hanya soal kemewahan, tapi tentang bagaimana kita bisa tetap saling berbagi dan menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan sesama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Apid mengingatkan agar masyarakat tidak melupakan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap momentum Lebaran dapat menjadi ajang refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan Idul Fitri sebagai momen untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempererat hubungan sosial,” tutupnya.
Sebagai tokoh masyarakat, Apid berharap Idul Fitri di tahun-tahun mendatang dapat kembali dirayakan dengan lebih bermakna, tanpa mengurangi rasa syukur dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan. (DIX)