Pengurus BPC HIPMI Garut Ricuh, Rian Muhammad Tegaskan Muscab Ke-VII Tidak Sah: “Kekecewaan Kolektif dan Hilangnya Peran Sosialisasi”

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 25 April 2025 - 14:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut,Nusaharianmedia.com – Kegaduhan internal mewarnai Musyawarah Cabang (Muscab) KE-VII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Garut. Salah satu pengurus BPC HIPMI Garut, Rian Muhammad, secara terbuka menyatakan bahwa Muscab yang digelar hari ini tidak sah dan cacat prosedural. Ia menyoroti minimnya keterlibatan anggota, ketidakjelasan informasi teknis, serta buruknya manajemen komunikasi dari panitia pelaksana.

Dalam pernyataannya kepada media, Rian menyampaikan permohonan maaf secara pribadi kepada mayoritas anggota HIPMI Garut yang merasa tidak terakomodir dalam pelaksanaan Muscab. Ia menganggap bahwa forum tersebut telah gagal menjadi wadah demokratis yang terbuka bagi seluruh anggota, bahkan justru terkesan tertutup dan eksklusif untuk pihak-pihak tertentu.

“Saya secara pribadi memohon maaf atas kekecewaan yang dirasakan banyak anggota. Kami hadir bukan untuk menciptakan kegaduhan, tapi untuk memperjuangkan hak keikutsertaan dalam forum resmi organisasi. Muscab ini bukan milik satu atau dua orang saja, tapi milik kita semua,” ujar Rian. Jum’at , (25/04/2025).

Rian menilai bahwa persoalan utama terletak pada minimnya peran dari OKK (Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan) serta Steering Committee (SC), yang seharusnya bertanggung jawab dalam menyosialisasikan petunjuk teknis (juknis) kepesertaan Muscab. “Sosialisasi nyaris tidak ada. Banyak anggota yang aktif bahkan tidak mendapatkan undangan atau informasi resmi. Termasuk pengurus sah dalam SK juga tidak mengetahui kejelasan jadwal maupun syarat administrasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rian mengisahkan bahwa dirinya telah mencoba mencari klarifikasi langsung ke lokasi acara. Namun, respons yang diterimanya sangat mengecewakan. “Alih-alih dijelaskan dengan baik, saya justru mendapat perlakuan tidak hormat.

Saya dibentak-bentak, diperlakukan secara kasar. Ini bukan hanya melukai saya pribadi, tapi menyulut kemarahan kolektif dari banyak peserta lain yang juga merasa dikesampingkan,” tuturnya.

Menurut Rian, tindakan panitia dan pengurus tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai organisasi yang mengedepankan profesionalisme dan keterbukaan. Ia bahkan menilai Muscab kali ini sebagai bentuk kemunduran demokrasi organisasi, karena hanya menjadi seremoni penggantian kekuasaan tanpa substansi arah baru yang jelas.

“Kita tidak punya kepentingan soal siapa yang jadi ketua. Kita sudah sepakat mendorong satu calon secara bersama-sama. Tapi bukan ini yang kami perjuangkan. Kami ingin memastikan bahwa forum ini sehat secara struktur, adil, dan terbuka. Muscab ini seharusnya menjadi momen evaluasi dan arah baru, bukan ajang formalitas belaka,” kata Rian.

Selain itu, ia juga menyoroti stagnasi BPC HIPMI Garut di bawah kepemimpinan sebelumnya. “Sejak ketua sebelumnya menjabat, hampir tidak ada aktivitas berarti. Di Instagram resmi BPC HIPMI saja, hanya ada satu postingan. Ini mencerminkan tidak adanya geliat organisasi. Di mana kontribusi terhadap pengusaha muda dan perekonomian daerah?” tegasnya.

Rian menekankan bahwa HIPMI seharusnya menjadi ruang kontribusi, inovasi, dan kolaborasi antar pengusaha muda, bukan arena politik sempit yang menutup partisipasi. “Kami ingin menyumbangkan gagasan dan ide, tapi jika hak untuk berpartisipasi pun dirampas, maka organisasi ini kehilangan esensinya,” ujarnya.

Ia pun mendesak agar pelaksanaan Muscab tersebut dievaluasi secara menyeluruh. Jika perlu, dilakukan ulang dengan pelibatan seluruh anggota secara terbuka dan adil. “Kami akan terus mengawal ini, karena HIPMI bukan milik elite. Ini milik seluruh pengusaha muda Garut yang ingin membawa perubahan,” tutup Rian.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari panitia Muscab maupun pengurus BPC HIPMI Garut terkait tudingan ketidakabsahan dan buruknya pelaksanaan kegiatan tersebut. (Red)

Baca Juga :  Polsek Banyuresmi Sita Alat Judi Muncang, Tindak Aduan Masyarakat

Berita Terkait

Narasi Terpotong, Dakwah Disalahpahami: KH.Aceng Mujib Tegaskan Peran Santri Bukan untuk Pecah Belah,Tapi Jaga Keutuhan NKRI
Peduli dan Berbagi di Hari Bhayangkara Ke-79, Polsek Cisompet Gelar Bakti Sosial untuk Masyarakat
Semangat Solidaritas! Turnamen Mini Soccer Antar Satker Polres Garut Semarakkan Hari Bhayangkara Ke-79
“Pembangunan yang Dikhianati”: Aktivis Muda Iwan Setiawan, Ungkap Permainan BankeDes di Garut
Polres Garut Amankan Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Muarasanding
Ketika “Kota Santri” Berubah Jadi Kota Sunyi: GAM Tuntut Kepemimpinan Tegas di Tengah Krisis Moral
Polsek Garut Kota Amankan Satu Pelaku Pencurian di Sekitar Pendopo Alun-Alun Garut
Upacara Ziarah dan Tabur Bunga HUT Bhayangkara Ke-79, Polres Garut Kenang Jasa Para Pahlawan
Berita ini 320 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:36 WIB

Narasi Terpotong, Dakwah Disalahpahami: KH.Aceng Mujib Tegaskan Peran Santri Bukan untuk Pecah Belah,Tapi Jaga Keutuhan NKRI

Selasa, 24 Juni 2025 - 15:58 WIB

Peduli dan Berbagi di Hari Bhayangkara Ke-79, Polsek Cisompet Gelar Bakti Sosial untuk Masyarakat

Selasa, 24 Juni 2025 - 14:00 WIB

Semangat Solidaritas! Turnamen Mini Soccer Antar Satker Polres Garut Semarakkan Hari Bhayangkara Ke-79

Senin, 23 Juni 2025 - 21:27 WIB

“Pembangunan yang Dikhianati”: Aktivis Muda Iwan Setiawan, Ungkap Permainan BankeDes di Garut

Senin, 23 Juni 2025 - 16:54 WIB

Polres Garut Amankan Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Muarasanding

Berita Terbaru

Hukum & Kriminal

Polres Garut Amankan Pelaku Pencurian Sepeda Motor di Muarasanding

Senin, 23 Jun 2025 - 16:54 WIB