Ketua RT setempat, Ringgip, menegaskan bahwa kondisi rumah sudah sangat kritis. “Atap rapuh, tembok retak, rumah ini membahayakan. Warga sepakat harus dibongkar,” tegasnya saat mendampingi kunjungan.
Yudha datang bersama Camat Garut Kota Rena Sudrajat, Lurah Cimuncang Deden, serta jajaran Dinas Sosial Kabupaten Garut dan pendamping PKH. Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan pentingnya sinergi pemerintah dalam menangani masalah kemiskinan dan perumahan tidak layak.
“Saya hadir sebagai wakil rakyat untuk mendorong keterlibatan seluruh pihak, agar bantuan nyata bisa segera diwujudkan,” kata Yudha. Ia mendorong Pemkab Garut mengakses berbagai sumber dana seperti iuran KORPRI, CSR BUMD, hingga zakat dari Baznas.
Yudha juga meminta agar Camat Garut Kota segera mengajukan bantuan ke Baznas. “ASN di sini sudah menunaikan zakatnya ke Baznas. Maka, sudah sepatutnya rumah Pak Darussalam dibantu pembangunannya,” tambahnya.
Ia mendorong adanya asesmen dari Kementerian Sosial agar rumah tersebut dapat masuk dalam program Rumah Sejahtera Terpadu (RST), dan mengusulkan pemberian bantuan kewirausahaan agar keluarga Pak Darussalam bisa mandiri secara ekonomi.
“Bantuan jangan berhenti di pembangunan rumah saja. Kami juga akan fasilitasi pelatihan dan modal usaha,” tandasnya.
Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa permasalahan rumah tak layak huni masih menjadi tantangan besar di Garut. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan kehadiran negara dapat lebih terasa di tengah masyarakat yang membutuhkan. (Eldy)