Nusaharianmedia.com — Kejuaraan pencak silat tingkat Kabupaten Garut resmi dibuka oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Garut, Subhan Rohmansyah, S.E., M.M., pada Jumat (22/8/2025) di Gedung Olahraga setempat. Acara pembukaan berlangsung meriah dengan dihadiri ratusan atlet, pelatih, serta jajaran pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Garut.
Dalam sambutannya, Subhan menegaskan bahwa pencak silat merupakan salah satu cabang olahraga andalan Kabupaten Garut yang konsisten menyumbang medali pada ajang Porprov maupun PON. Ia berharap kejuaraan ini menjadi wadah lahirnya pesilat-pesilat muda yang mampu berprestasi di level nasional.
“Kejuaraan ini bukan sekadar ajang pertandingan, tetapi juga momentum pembinaan atlet muda. Kami berharap semua peserta menjunjung tinggi sportivitas dan menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ujarnya.
Ratusan Atlet Berlaga Selama Tiga Hari
Kejuaraan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari dengan mempertandingkan nomor tanding dan seni. Panitia mencatat partisipasi sekitar 400 atlet dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Antusiasme tersebut menjadi bukti bahwa pembinaan pencak silat di Kabupaten Garut terus berkembang pesat.
Selain soal perebutan medali, panitia juga menekankan pentingnya kejuaraan ini sebagai sarana menanamkan nilai sportivitas, persaudaraan, dan pelestarian seni bela diri tradisional.
“Jadilah pesilat sejati, bukan hanya tangguh di gelanggang, tetapi juga berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari,” pesan salah seorang panitia.
Persiapan Menuju POPDA dan Porprov
Subhan menambahkan, kejuaraan ini merupakan inisiatif IPSI dan KONI Garut sebagai ajang prestasi khusus, sekaligus evaluasi pembinaan atlet. Meski pencak silat rutin menyumbang medali bagi Garut, khusus di nomor tanding masih ada catatan, karena belum berhasil meraih emas di Porprov.
Tahun 2025 ini, kata Subhan, para atlet juga tengah dipersiapkan menghadapi dua agenda besar: Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dan Babak Kualifikasi Porprov.
“Alhamdulillah, pencak silat sudah masuk di POPDA Pokwil, sehingga melalui kejuaraan ini para atlet bisa menambah jam terbang. Begitu pula untuk babak kualifikasi Porprov. Harapannya, mereka terbiasa dengan suasana kompetisi sejak dini,” jelasnya.
Uji Coba Aturan Baru IPSI
Kejuaraan ini juga dimanfaatkan sebagai uji coba penerapan aturan baru IPSI yang akan berlaku di POPDA maupun Porprov. Panitia ingin memastikan para atlet terbiasa dengan mekanisme penilaian terbaru agar tidak kaget saat menghadapi kompetisi resmi tingkat provinsi.
“Ajang ini sekaligus memperkenalkan aturan terbaru IPSI kepada atlet. Jadi, saat turun di POPDA atau Porprov nanti, mereka sudah paham sistem pengambilan poinnya,” terang Subhan.
Dorongan Beasiswa Prestasi
Lebih jauh, Subhan mengungkapkan rencana KONI Garut mulai 2026 yang akan memberikan beasiswa prestasi bagi atlet muda berpotensi. Program ini diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi para pesilat untuk terus berlatih dan meningkatkan performa.
“Kita ingin anak-anak tetap semangat. Nantinya, beasiswa akan diberikan bukan hanya setelah Porprov atau PON, tetapi juga berdasarkan jam terbang dan konsistensi mereka. Ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para atlet,” ungkapnya.
Dengan penyelenggaraan kejuaraan ini, pencak silat di Kabupaten Garut diharapkan semakin bergairah, menjadi wadah pembinaan berjenjang, sekaligus langkah nyata menuju prestasi yang lebih tinggi di level provinsi hingga nasional. (Hilman)