Garut, Nusaharianmedia.com – Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, kembali mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif terhadap krisis lingkungan yang semakin nyata.
Dalam kegiatan sosialisasi pelestarian lingkungan pada Rabu (09/04/2025), Tedi menyuarakan keprihatinannya terhadap berbagai dampak eksploitasi alam, mulai dari krisis air bersih hingga maraknya aktivitas galian C ilegal.
“Kondisi air makin keruh, makin susah didapat. Galian C tak terkendali. Sementara penegakan hukum terlihat tumpul ke atas. Ini bukan kesalahan alam ini akibat kelalaian dan keserakahan kita,” ujarnya tegas.
Tedi menegaskan bahwa bencana alam yang terus terjadi bukan sekadar fenomena alamiah, melainkan hasil dari pembiaran dan lemahnya tindakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan.
“Jangan kaget kalau banjir, longsor, atau kekeringan terus terjadi. Kalau pelaku kerusakan dibiarkan, kita akan terus jadi korban dari ulah sendiri,” tambahnya.
Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk aktif menjaga lingkungan. Menurutnya, perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
LIBAS sendiri aktif melakukan aksi nyata, seperti penanaman pohon, pembersihan sungai, hingga edukasi lingkungan ke sekolah-sekolah dan komunitas. Upaya tersebut merupakan bagian dari komitmen membangun kepedulian bersama terhadap alam.
“Alam hanya merespons perlakuan kita. Kalau kita terus memperlakukannya semena-mena, maka yang rugi kita sendiri,” pungkas Tedi. (DIX)